Pasar Wuring Maumere
Pemkab Sikka Tutup Pasar Wuring, Para Pedagang Nyaris Adu Jotos
Aksi itu kemudian memancing amarah para pedagang yang menempati lapak bagian pasar PNPM Wuring. Adu mulut antar pedagang
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Aksi nyaris adu jotos antar pedagang di Pasar Wuring nyaris terjadi akibat keputusan penutupan Pasar Wuring di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka oleh Pemerintah Kabupaten Sikka, Senin, 11 Desember 2023.
Para pedagang yang menempati lapak yang dikembangkan CV Bengkunis yang berada di bagian depan tidak terima karena para pembeli yang hendak masuk ke areal mereka dihalangi aparat Sat Pol PP sedangkan pembeli yang hendak masuk ke lapak-lapak yang dibelakang di sekitar areal pasar PNPM tetap dibiarkan masuk.
Alhasil, para pedagang yang menempati lapak yang dikembangkan CV Bengkunis menutup akses jalan ke bagian belakang dengan menggunakan papan dan tempat jualan mereka.
Aksi itu kemudian memancing amarah para pedagang yang menempati lapak bagian pasar PNPM Wuring. Adu mulut antar pedagang yang sebagian besar pun tidak terhindarkan dan terjadi aksi saling dorong.
Baca juga: Pemkab Tutup Pasar Wuring, Pedagang Hadang Mobil Ketua DPRD Sikka
Puluhan aparat Sat Pol PP yang berjaga di areal Pasar Wuring hanya menonton aksi adu mulut dan aksi saling dorong para pedagang Pasar Wuring itu.
Beberapa pedagang yang menempati lapak yang dikembangkan CV Bengkunis mengklaim jalan menuju areal pasar PNPM dikembangkan pemilik CV Bengkunis, sedangkan para pedagang yang menempati lapak bagian pasar PNPM mengklaim jalan tersebut sudah dibangun jauh sebelum CV Bengkunis mengembangkan Pasar Wuring di bagian depan.
"Kami yang penjual awal disini, kami yang buka jalan di sini baru mereka datang seolah tahu semua, mereka tidak tahu, kami ini yang tahu, pasar belum jadi jalan sudah jadi, bukan baru sekarang, pasar ini khusus kami orang Waidoko, Wolomarang, sekarang baru dari mana-mana datang, makanya kami tarik diri," ujar salah satu pedagang sayur di Pasar Wuring yang enggan menyebutkan namanya.
Dia juga sempat menunjuk batas Pasar Wuring yang sejak awal dibangun dan mengaku dirinya merupakan pedagang pertama yang berjualan di Pasar Wuring dan mengaku tidak mengetahui keberadaan CV Bengkunis sebagai pengelola Pasar Wuring.
Dia juga mengaku berjualan di Pasar Wuring sejak pasar itu masih beroperasi di depan pertigaan menuju Kampung Wuring namun dipindahkan dan kemudian mereka melakukan swadaya untuk membeli lahan untuk dijadikan pasar hingga dikenalah Pasar Wuring saat ini.
Akibat keberadaan pasar yang dikembangkan CV Bengkunis di bagian depan, dia mengaku para pedagang yang berada di bagian belakang sepi pembeli.
"Kalau didepan yang dikelola CV Bengkunis boleh tutup, kalau dibelakang tidak bisa tutup," tegas dia.
Aksi saling dorong juga terjadi di pintu masuk Pasar Wuring di bagian Utara yang merupakan jalan yang sudah dipakai sejak lama.
Bahkan nyaris adu jotos antar para pedagang yang sebagian besar merupakan para pria.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.