Korban Meriam Bambu di Ngada

Direktris RSUD Bajawa : Bocah 10 Tahun di Ngada Korban Ledakan Meriam Bambu Tak Punya KIS

Dirinya sudah berkonsultasi dengan pihak BPJS Kesehatan Kantor Unit Ngada mendaftarkan Rikardus Fono guna meringankan biaya pengobatan

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-TRIBUN PALU
Ilustrasi Permainan Meriam Bambu 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Dokter Paulina, Direktris RSUD Bajawa menyebutkan Rikardus Fono (10) bocah laki - laki asal Kampung Kolokoa, Malanuza, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, yang sempat dirawat di RUSD Bajawa tidak punya Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Dirinya sudah berkonsultasi dengan pihak BPJS Kesehatan Kantor Unit Ngada mendaftarkan Rikardus Fono guna meringankan biaya pengobatan namun tidak ada solusi. Dia menyebut Rikardus Fono saat ini bukan telah keluar dari RSUD Bajawa atas permintaan keluarga.

"Kasus pasien ini, luka bakar disebabkan krn (karena) kelalaian sndiri (main meriam bambu) maka klu (kalaupun) pun ada KIS tdk (tidak) bisa dicover. Ini pun sdh (sudah) kami konsultasikan ke pihak BPJS," ujar dr. Paulina saat dihubungi TRIBUNFLORES.COM, Kamis 28 Desember 2023 pagi.

Lepas dari kasus yang menimpa Rikardus Fono dr. Paulina menegaskan KIS sangat penting sehingga masyarakat perlu memerhatikan secara serius.

 

 

Baca juga: Tak Mampu Biayai Pengobatan, Bocah 10 di Ngada Korban Meriam Bambu Keluar dari RSUD Bajawa 

 

 

 

 

"Kami selama ini sudah edukasi untuk pasien yg dirawat tidak pnya kartu KIS agar saat mereka pulang segera urus KIS, jangan tunggu masuk dirawat dulu baru urus, karena jangka waktu untuk aktif kartu KIS itu 14 hari," tambahnya.

Rikardus Fono (10), bocah laki - laki asal Kampung Kolokoa, Malanuza, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, yang mengalami luka bakar di sekucur tubuh akibat terkena api dari ledakan meriam bambu dikabarkan telah keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa.

Rikardus sebelumnya sempat dirawat di RUSD Bajawa sejak 25 Desember pasca dirujuk dari Puskesmas Koeloda, Kecamatan Golewa. Rikardus dirujuk ke RUSD Bajawa karena luka bakar yang dialami, parah.

Feligius Nika, kakak kandung Rikardus yang dihubungi TRIBUNFLORES.COM, Kamis 28 Desember 2023, membenarkan bahwa Rikardus Fono telah keluar dari RSUD Bajawa sejak kemarin, 27 Desember 2023. "Kami sudah keluar dari RUSD mau rawat di luar," ujar Feligius.

Menurut Feligius, keluarga telah bersepakat untuk mencari pengobatan tradisional karena mereka tidak mampu membiayai pengobatan di RUSD Bajawa.

"Baru beberapa hari ini saja di rumah sakit sudah habis enam juta rupiah. Kami tidak mampu untuk biayai lagi ke depan, jadi kami pilih rawat di luar saja," ujar Feligius.

Feligius menuturkan, Rikardus memang tidak punya Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga biaya pengobatan yang harus dikeluarkan keluarga besar.

Mempertimbangkan waktu pengobatan di RUSD Bajawa yang bisa sampai sebulan dengan kondisi keuangan, keluarga bersepakat untuk menempuh pengobatan tradisional.

Feligius menuturkan, Rikardus Fono merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dan masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Watuwula. Sementara ibu mereka, Maria Goreti Mogi, adalah seorang petani berjuang sendiri. "Mama juga sekarang sakit - sakit," ujar Feligius.

Feligius mengatakan, Rikardus meski masih duduk di bangku SD namun sangat peduli dengan kondisi keluarga terutama ibunya. Setiap Sabtu, saat hari pasar di Malanuza, Rikardus biasanya mendorong gerobak barang untuk membatu ekonomi keluarga.

Menyadari kondisi yang dihadapi keluarga saat ini, Feligius berharap ada uluran tangan dari pihak mana saja yang berkenan membantu biaya pengobatan Rikardus. "Semoga ada yang bisa bantu kami," harapnya

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved