Gunung Lewotobi Erupsi

Masih Status Siaga, Pengungsi Gunung Lewotobi Mulai Tinggalkan Posko Pengungsian

Meski status gunung Lewotobi masih siaga, Ratusan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mulai meninggalkan kamp pengungsian dan rumah penduduk.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
GUNUNG LEWOTOBI - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. Status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur sudah turun dari level IV (awas) ke level III (siaga). Meski status gunung Lewotobi masih siaga, Ratusan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mulai meninggalkan kamp pengungsian dan rumah penduduk. 

Sebelumnuya, Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores dilaporkan erupsi, Rabu 31 Januari 2024 pukul 10:21 Wita membentuk tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut)

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 1 menit 53 detik.

"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 31 Januari 2024 pukul 10:21 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 1 menit 53 detik," Tulis Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki.

Erupsi disertai awan panas guguran 500 m ke arah utara. Saat ini gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level III (Siaga)  dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 KM dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 5 km pada arah Utara-Timur Laut dan 6 KM pada sektor Timur Laut.

Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Masyarakat yang terdampak hujan abu gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.

Hibur Pengungsi

Sebelumnya, sederet musisi asal Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar konser musik untuk menghibur pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Konser bertajuk 'Ile Lewotobi Memanggil Tim Adonara Berdonasi' itu berlangsung meriah di Lapangan Pululera, Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Selasa 30 Januari 2024 malam.

Fajar Band, Ave Band, Latar Kosong Band, Aba Tawan Akustik, dan Biji Kopi Band, mengawali konser dengan memberikan bantuan logistik untuk kebutuhan pengungsi yang berasal dari sejumlah desa di Wulanggitang dan Ile Bura.

Penyerahan bantuan secara simbolis tersebut disambut haru Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, disaksikan ribuan pasang mata yang sudah datang satu jam sebelum konser dimulai.

Salah satu Tim Adonara Berdonasi, Nusantara Bahi, mengatakan donasi bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki diperoleh dari hasil menggalang dana lewat konser amal di empat titik, yaitu Paroki Kiwangone, Desa Lamahelan, Riangbunga, dan Dawata'a.

"Kami konser keliling Adonara, menggalang dana untuk bisa ke sini dan bawa dengan sedikit bantuan," katanya kepada wartawan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved