ViralLokal
Viral Warga Satarmata Manggarai Timur Seberangi Sungai Wae Mokel Pakai Tali saat Banjir
Sungai Wae Mokel saat itu sedang banjir bandang. Warga Satarmata nekat nyeberang pakai tali dan bisa mengancam nyawa saat melintas.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, SATARMATA - Warga Satarmata Desa Gunung kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur nekat menyeberangi sungai yang tengah banjir viral di media sosial.
Walau hanya menggunakan seutas tali pria itu selamat dan menaklukan sungai Wae Mokel.
Informasi yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM Selasa 12 Maret 2024 menyebutkan aksi itu sering dilakukan warga lantaran tidak jembatan penyeberangan.
Aksi nekat itu dilakukan warga Desa Gunung demi membeli kebutuhan sehari-hari di kampung tetangga atau ke kota.
Baca juga: Bertaruh Nyawa, Camat Agus Supratman Nekat Terobos Banjir Demi Lapor BPBD Manggarai Timur
Mereka mesti bertaruh nyawa menyeberangi sungai Wae Mokel berarus deras yang tengah banjir hanya menggunakan seutas tali.
Menurut warga ejadian ini selalu terjadi setiap musim hujan. Warga selalu membentangkan tali melintang dari satu sisi ke sisi sungai lainnya.
Pasalnya ini merupakan satu-satunya akses antardesa di wilayah ini.
Usulan pembangungan jembatan penghubung sudah dibuat namun belum ada respon dari pemerintah setempat.
Warga Satarmata, Erdianus Muda menyebutkan warga harus bertaruh nyawa saat melintas ke Desa tetangga untuk membeli kebutuhan bahan makanan dan keperluan lainnya.
Baca juga: 13 Jam Bertaruh Nyawa Diatas Pesawat, Penumpang Tujuan Kupang Pasrah dan Berdoa
Meskipun mengancam nyawa, warga tetap nekat karena akses menggunakan tali menjadi pilihan satu-satunya di tempat itu.
"Jadi, kami setiap hari kami melewati sungai ini (wae mokel) dan khususnya pada musim-musim seperti ini (musim hujan) dengan perlu hati-hati untuk menyeberangi sungai ini,"ujar Erdianus dikutip dari Kompas.TV.
Warga berharap pemerintah bisa tanggap dengan kondisi ini agar kejadian ini tidak terus terulang setiap tahunnya. Tentu jika tidak perhatikan maka warga akan terus nekat karena tak ada pilihan lain untuk tembus ke kota Borong atau Ruteng. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.