Rumah Rusak di Kupang

Asyik Cerita Sambil Kupas Jagung, Warga Kupang Tak Sadar Rumahnya Tertimpa Tanah Longsor

Bencana longsor itu terjadi akibat dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kota Kupang dengan intensitas hujan sejak 11 Maret 2024 kemarin.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
TERTIMBUN LONGSOR - Tanah longsor yang menimpa rumah Balsasar Fay, warga RT 30, RW 10 Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Maret 2024. 

Akibat longsor itu, terjadi kerusakan di kamar mandi dan jendela kaca rumah pecah serta tembok yang retak.

Disaksikan, dilokasi longsor, tepatnya rumah Balsasar Fay berada dibagian bawah dari rumah warga lainnya yang terletak di pinggiran kali dendeng itu.

Longsor itu terjadi, akibat dari tanah numpang antara rumah Balsasar Fay dan rumah dari Yusmina Tefi.

Beruntung, longsor itu cepat ditanggulangi oleh warga dan pihak pemerintah setempat, sehingga tidak berdampak pada rumah Yusmina.

Kejadian longsor itu langsung ditangani oleh pemerintah setempat, RT dan RW serta Tagana Dinas Sosial Provinsi NTT yang bertugas di Kelurahan.

Untuk mengantisipasi tanah longsor susulan, maka dari Tagana Dinas Sosial Provinsi NTT memberikan bantuan satu terpal untuk menutupi lokasi tanah longsor tersebut sehingga mencegah resapan air masuk kedalam bekas longsor tersebut.

Saat dilokasi, Ketua RT 30/RW 10 Kelurahan Manutapen, Adriana Neno mengatakan bahwa setelah mendapatkan informasi dari masyarakat langsung turun ke lokasi dan melaporkan ke grub WhatsApp Kelurahan Manutapen dan Tagana Dinas Sosial Provinsi NTT.

"Tagana berikan kami satu terpal, tapi satu terpal ini saja belum cukup, seharusnya tiga terpal untuk tutup tanah agar tidak ada resapan air yang masuk sehingga terjadi longsor susulan," ungkapnya.

Menurut dia, tanah yang berada dilokasi kejadian dengan posisi kemiringan dan merupakan tanah numpang sehingga berpotensi terjadi tanah longsor ketika hujan deras dengan durasi waktu yang lama.

"Saya sudah imbau warga kalau hujan deras segera mengungsi ke rumah tetangga yang aman dari bencana longsor," tandasnya.

Dirinya berharap ada bantuan pemerintah kepada korban bencana tanah longsor, seperti bahan makanan dan obat-obatan.

Ketua RW 10 Kelurahan Manutapen, Samuel Benu menambahkan kejadian tanah longsor ini bukan pertama kali, tetapi sudah kali kedua. Dimana kejadian pertama terjadi ditahun 2023 lalu.

"Harapan kami ada bantuan pemerintah untuk korban bencana tanah longsor," harapnya.

Dirinya juga mengimbau warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Terutama keluarga Balsasar dan Yusmina.

Dilokasi yang sama, Yefta Utan dari Tagana Dinas Sosial Provinsi NTT, menjelaskan bahwa respon tanggap darurat yang diberikan kepada korban ini dengan memberikan bantuan satu buah terpal dengan tujuan untuk menutupi tanah agar tidak ada resapan air yang berpotensi terjadinya longsor susulan.

"Lokasi ini rawan tanah longsor sehingga menjadi perhatian kami untuk melakukan kontrol setiap waktu saat terjadi hujan," tambahnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved