Hama Pisang di Ende
Atasi Penyakit Pisang di Ende, Vinsen Sangu : Pemkab Komunikasi Dengan Kementan RI
Di Kecamatan Nangapenda dan Kecamatan Wewaria, sekitar 8 ribuan rumpun pohon pisang terserang penyakit darah pisang
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Hilarius Ninu
"Penyakit darah pisang ini sangat berpengaruh ke kami karena kita ini selain untuk jual kita juga biasa untuk kasih makan hewan ternak seperti sapi dan babi jadi kita tidak mungkin kasih makan mereka lagi pakai batang pisang karena kita juga takut," ungkap
Wilhelmus.
Selain merugi secara material, Wilhelmus juga harus terpaksa menebang seperempat pohon
pisang di kebunnya yang sudah terserang penyakit darah pisang.
Dia berharap Dinas Pertanian Kabupaten Ende segera melakukan pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit yang juga turut mematikan ekonomi sebagian masyarakat Kabupaten Ende itu.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Gadir Dean mengaku penyakit darah pisang sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani atau masyarakat yang memiliki tanaman
pisang.
"Sangat berpengaruh sekali karena hampir setiap Minggu itu kendaraan-kendaraan besar
yang menuju ke Surabaya melalui jalur laut dengan membawa pisang-pisang dari Ende ini berkurang karena terjadinya penurunan produksi pisang karena pisang ini gagal panen,"
ujar Gadir Dean.
Penyakit Darah Pisang di Wewaria Meresahkan Warga
Yanuarius Mari, Camat Wewaria membenarkan wilayahnya menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Ende yang tanaman pisangnya terserang penyakit darah pisang bahkan kondisinya sudah sangat meresahkan petani dan masyarakat yang memiliki tanaman pisang.
Dikatakan Yanurius, tanaman pisang yang tersebar di 22 desa di Kecamatan Wewaria sudah terpapar penyakit darah pisang.
"Kondisi ini memang sudah terkena di hampir sekian desa yang ada di Wewaria, memang dari Dinas Pertanian sudah langsung ke Kecamatan Wewaria kita juga hadirkan para kepala desa dan teman-teman dari Dinas Pertanian juga sudah melakukan sosialisasi terkait dengan penyakit darah pisang," jelas Yanuarius.
Pada kesempatan itu, Yanuarius mengatakan para kepala desa dan masyarakat yang sempat hadir sempat menyaksikan demontrasi pengendalian penyakit pisang dan hal ini menurut dia agar para kepala desa dan masyarakat yang hadir bisa mensosialisasikan ke masyarakat luas di 22 desa yang ada di Kecamatan Wewaria.
Diakui Yanuarius, penyakit darah pisang yang menyerang tanaman pisang di wilayahnya sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan dan kondisi ekonomi masyarakat.
Jumlah tandan pisang yang keluar dari Kecamatan Wewaria, kata dia kurang lebih mencapai 10 ton perbulannya. Jika dikalikan dengan harga saat ini yakni Rp 50.000/tandan, maka petani dan masyarakat Kecamatan Wewaria yang kerap menjual pisang sudah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Jumlah Pengiriman Pisang ke Surabaya Menurun
Manajemen PT Mukti Raya Sukses, salah satu perusahaan ekspedisi di Kota Surabaya yang berhasil dihubungi TribunFlores.com, Jumat, 3 Mei 2024 mengaku dengan adanya serangan penyakit darah pisang di wilayah Pulau Flores termasuk di Kabupaten Ende, jumlah pengiriman pisang menurun.
Hal itu disampaikan Uci, operasional PT Mukti Raya Sukses Surabaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.