Berita Manggarai Barat
Kerang Dara Labuan Bajo Tembus Pasar Thailand
Kerang dara dari perairan laut Labuan Bajo berhasil menembus pasar Thailand diekspor sejak bulan Mei 2024 sebanyak 6 ton.
Penulis: Berto Kalu | Editor: Egy Moa
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Manggarai Barat, Fatinci Reynilda menambahkan, sejak 29 Mei hingga 4 Juni 2024 sudah dilakukan tujuh kali ekspor kerang darah dari Labuan Bajo ke Thailand.
Fatinci bilang, peluang bisnis ekspor kerang sangat menjanjikan mengingat potensi kerang di Labuan Bajo sangat besar.
Baca juga: Isu Rabies dan Kecelakaan Kapal Hambat Pengembangan Pariwisata Labuan Bajo
Karena itu Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama stakeholder terkait akan terus mendorong kegiatan ekspor produk perikanan dari Labuan Bajo, sebagai langkah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di daerah itu.
Untuk diketahui, kerang darah menjadi komoditas perikanan keempat dari Labuan Bajo yang diekspor ke luar negeri. Sebelumnya ikan kerapu, tenggiri dan kakap merah diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Berdasarkan data yang diterima, periode Januari-Mei 2024 sudah 5.543 kilogram ikan diekspor ke dua negara itu. Nilai ekspor tiga komoditas itu mencapai Rp700 juta lebih.
Lolos Uji Sertifikasi
Seluruh kerang darah yang diekspor ke Thailand telah memenuhi standarisasi ekspor. Sertifikasi dilakukan oleh pihak Karantina NTT untuk memastikan kerang yang diekspor memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan yang ditetapkan negara tujuan.
"Juga bertujuan untuk memastikan produk ekspor dari Labuan Bajo memenuhi standar kualitas negara tujuan," Yohanista penanggung jawab satuan pelayanan Labuan Bajo.
Ia memastikan Karantina NTT akan terus mendukung para pelaku usaha di daerah itu untuk meningkatkan kualitas produk mereka sehingga bisa menembus pasar internasional. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Masyarakat Raup Cuan
Samsudin begitu cekatan saat mencari kerang dara di Pesisir Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat. Cuaca terik tak menghadang dirinya untuk menyisir pantai.
Samsudin tak sendiri, ada 70 nelayan lainnya yang kini menggantungkan hidup dari kerang dara.
Kerang dara yang mereka kumpulkan lantas dijual kepada pengepul dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 6.000. Dalam sehari Samsudin bisa mengumpulkan hingga puluhan kilogram kerang, namun hasilnya tak menentu tergantung pasang surut air laut.
"Kami star cari kerang biasanya dari jam 8 pagi sampai siang, kadang juga sampai sore kalau airnya surut bagus," kata pria 48 tahun itu.
Samsudin selama ini berprofesi sebagai nelayan, hasil dari melaut itu diperuntukkan untuk menghidupi keluarganya, termasuk biaya pendidikan anak. Namun sejak kerang dara menjadi komoditas ekspor, Samsudin lebih banyak menghabiskan waktu mencari satwa laut ini.
| BREAKING NEWS: Tim SAR Evakuasi Balita Asal Selandia Baru yang Jatuh di Kapal di Pulau Komodo |
|
|---|
| Pramuka Kwartir Cabang Lembata Kunjungi Lapas Lembata |
|
|---|
| Relawan di Labuan Bajo Deklarasi Dukung Melki Laka Lena di Pilgub NTT |
|
|---|
| DWP Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Flores Timur Beri Bantuan Bagi WBP Rutan Larantuka |
|
|---|
| Timnas U 20 Kalah Tipis Dari Italia di Maurice Revello Tournament 2024 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/SORTIR-KERANG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.