Berita Sabu Raijua
Harga Rumput Laut Anjlok, Warga Sabu Raijua Beralih Profesi
Rumput laut tidak hanya diolah menjadi sayuran, tetapi bisa juga diolah menjadi pangan lokal seperti kue dan juga minuman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Gunakan Pola Anaconda
Ketua Komisi II DPRD Sabu Raijua, Yerdinas Djita mengatakan, DPRD selalu menggenjot pemerintah supaya melihat potensi rumput laut ini. Karena rumput laut sebagai salah satu icon Sabu Raijua untuk membantu masyarakat pesisir dengan pembudidayaan rumput laut.
Oleh sebab itu DPRD mengalokasi anggaran untuk seluruh petani rumput laut di sekitar pesisir laut di Pulau Raijua, Hawu Mehara, Sabu Barat, Sabu Timur dan sekitarnya.
Ia menilai, selama ini dalam pembudidayaan rumput laut, petani hanya mengikat rumput laut pada tali. Tetapi pada musim tertentu rumput laut diserang hama. Oleh karena itu, ia mengusulkan kepada pemerintah pembudidayaan rumput laut dengan sistem anaconda.
Pembudidayaan rumput laut sistem anaconda yakni pembudidayaan rumput laut dengan cara menempatkan rumput laut di dalam waring/wadah dan membiarkan berkembang sendiri sehingga bisa terhindar dari hama. Selama ini yang dilakukan petani secara tradisional dengan mengikat pada tali sehingga ketika diserang hama, rumput laut menjadi rusak.
Kepada Dinas Perikanan dan Kelautan dirinya mengatakan, untuk pembudidayaan bibit, harus menentukan salah satu tempat pembudidaya rumput laut sehingga bilamana petani terkendala bibit maka dengan sendirinya di kelompok pembudidaya bibit sudah tersedia.
"Mungkin itu yang kita harapkan selama ini yang digenjot setiap tahun dalam sidang anggaran, saya selalu ingatkan kepada dinas Perikanan dan Kelautan,"ujarnya pada Selasa (16/7).
Setengah dari desa di Sabu Raijua memiliki potensi besar untuk budidaya rumput laut. DPRD mendorong pemerintah juga dalam melihat pasar. Selama ini pasar sulit karena sangat bergantung pada panen raya. Saat panen raya, harga cenderung turun.
Tetapi bagaimana pun, karena Sabu Raijua memiliki pabrik pengolahan rumput laut tetapi tidak beroperasi hingga saat ini, DPRD juga berupaya mendorong pemerintah untuk bangkitkan kembali pabrik ini supaya rumput laut bisa diooah dan diatur harganya.
Misalnya, jika ada pembeli dari luar, pemerintah bisa memberikan patokan harga jual atau diambil dari pabrik pengolahan untuk dijual dengan harga tinggi.
Mengenai Peraturan Gubernur NTT terkait pelarangan penjualan rumput laut ke luar daerah, menurutnya, penjualan hanya kepada satu investor/pengepul akan menimbulkan monopoli. Apabila banyak pengusaha yang masuk Sabu Raijua, harga rumput laut meningkat. Tetapi apabila hanya segelintir pengusaha harga rumput laut cenderung anjlok.
Menurutnya, pemerintah tidak perlu mengeluarkan aturan yang hanya sistemnya memonopoli kecuali sudah menentukan harga dan mereka mengacu pada HET yang telah ditetapkan. Dengan harga stabil, ini akan membuat petani senang dibandingkan harga naik turun atau fluktuatif.(pos kupang.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.