Tahbisan Uskup Agung Ende 

Renungan Katolik Tahbisan Uskup Agung Ende, Mgr Silvester San: Bahasa Lio Ua Mesu Iwa Du'u

Mgr San menyatakan Uskup Agung Ende terpilih Mgr Doktor Paulus Budi Kleden,SVD memilih moto Episkopatnya Caritas Fraternitatis Maneat in Vobis.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
KOTBAH - Uskup Denpasar Mgr Silvester San saat menyampaikan kotbah di Gereja Katedral Ende di Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende tengah, Kabupaten Ende, NTT, Kamis, 22 Agustus 2024 pukul 08.30 Wita. 

Ia mengatakan ketika dia menyatakan di Sinaboga Nazaret dalam Injil Lukas pasal 4 pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya Memang tugas perutusan Yesus menurut nabi Yesaya adalah menyampaikan kabar baik,kabar pembebasan,tahun rahmat Tuhan kepada mereka yang miskin dan tertindas dalam berbagai bidang.

Tuhan Yesus tidak hanya mewartakan kabar baik kepada mereka,tetapi ia berjuang bersama mereka untuk membasmi kemiskinan,melawan penindasan dan ketidakadilan. Ia melawan struktur masyarakat Yahudi yang tidak adil,yang menyebabkan kesengsaraan.

Ia membuat mukzisat dengan menyembuhkan orang sakit, lumpuh dan buta,mengusir setan, melakukan perbanyakan roti dan sebagainya demi membebaskan manusia dari penderitaan dari kemiskinan.Dan pembebasan yang dilakukan 
oleh Yesus terutama adalah pembebasan dari penindasan dosa karena memang dosa itu merupakan akar dari segala macam penindasan.Demi pembebasan itulah Yesus rela mengorbankan hidupnya sampai mati di salib.

"Dan tugas perutusan Yesus ini membawa pembebasan dan pemberdayaan terus dilakukan oleh Gereja sepanjang zaman,dan semua anggota Gereja baik gembala maupun domba-domba dipanggil untuk mengambil bagian dalam visi-misi perutusan Yesus yaitu membasmi kemiskinan. Baik itu kemiskinan material maupun kemiskinan moral.Selanjutnya atas dasar Kasih Agape,kasih yang rela berkorban seorang penatua atau gembala harus meneladani Yesus sang gembala agung. Kita harus melaksanakan tugas kegembalaan sesuai dengan teladan Yesus sendiri.Itulah yang dinasehatkan oleh santo Petrus dalam suratnya  pertama bacaan kedua rasul Petrus, mengingatkan agar kita para gembala mengembalakan kawanan domba Allah yang dipercayakan kepada kita dengan sabar.Jangan dengan paksa tetapi dengan suka rela,jangan mencari keuntungan pribadi tetapi lakukanlah dengan sukacita sebagai suatu pengapdian kepada Allah,"ujarnya.

Ia mengatakan Rasul Petrus juga mengingatkan supaya kita para gembala,jangan hanya mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepada kita.Sebaliknya hendaknya kita menjadi contoh,teladan yang baik bagi kawanan domba.Dan kalau kita menjadi gembala yang baik sesuai dengan kehendak Allah maka kita akan berbahagia karena menerima mahkota kemuliaan yang abadi.Bapak/ibu,saudara/i, yang saya kasihi dalam Kristus sungguh menarik pula bahwa pentahbisan Uskup Agung Ende hari ini terjadi pada peringatan Santa Perawan Maria Ratu.Sebuah gelar yang mulia bagi Maria telah diangkat dan dimahkotai di surga.

"Karena itu pantas injil hari ini menampilkan Bunda Maria dengan sebuah pesan khusus,yakni pesan iman .Iman bukan sekedar menerima kebenaran-kebenaran yang dirumuskan dalam Kredo atau Aku Percaya.Melainkan lebih dari itu, menyerahkan diri secara total kepada Allah,"ujarnya.

Ia mengatakan memang kita mempelajari kebenaran-kebenaran tentang iman,dari Katekismus,dari buku-buku teologi,namun kita belajar tentang iman sebagai penyerahan diri kepada Allah bukan dari bumi.Melainkan dari tokoh-tokoh kitab suci dan dari para martir,santo-santa dalam gereja.Dan tokoh penting yang menjadi model dalam penghayatan iman, sebagai penyerahan diri adalah Maria Bunda Yesus.

Maria menunjukan iman dengan taat dan terbuka hatinya kepada Tuhan,aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataan-mu.Maria percaya bahwa Allah sanggup melaksanakan apa saja,sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.Inilah iman Maria yang mengagungkan.Namun iman Maria kepada kehendak Allah bukanlah iman yang buta,ia juga pernah bimbang dan karena itu dia bertanya kepada malaikat "Bagaimana mungkin hal itu terjadi?" 

Pertanyaan Maria ini utama diarahkan kepada Allah,melainkan kepada kemampuannya sendiri untuk mengerti rencana Allah dalam hidupnya.Dalam hal ini Maria tetap mengakui bahwa Allah tahu lebih baik,sekalipun ia sendiri merasa kurang paham.Karena itu dalam kerendahan hati ia menjawab 

"Terjadilah pada-ku menurut perkataan-mu itu".Dengan demikian Maria ini ditampilkan dalam injil hari ini menjadi teladan bagi kita,ketika kita mengalami penderitaan dan tantangan dalam hidup ini kita harus menyerahkan diri kepada Allah dan taat secara total kepadanya.Maka hari ini kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita telah memiliki iman seperti Maria ?,apakah kita telah menjadi hamba Allah yang menyerahkan diri secara total kepada Allah dalam suka duka hidup kita.Atau sebaliknya kita lebih percaya dan takut kepada iblis,kepada ata polo,nitu,dan polowera.

Apakah ketika mengalami kesukaran-kesulitan kita lebih suka pergi kepada dukun,para normal,ata bisa(orang pintar),dan bukan datang kepada Allah dalam doa.Kiranya dengan menjawab dengan secara jujur kita mampu menilai sendiri sejauh mana kedalaman iman kita.Bapak/Ibu,Saudara/i tidak diragukan lagi Uskup Agung Ende terpilih,Mgr.Budi memiliki iman dan kerendahan hati kira-kira mirip Maria.

"Dia menyerahkan diri dan taat kepada kehendak Allah, juga ketika terpilih menjadi Uskup Agung Ende.Sebelum terpilih maupun sesudah terpilih sebagai Uskup Agung Ende,Mr.Budi tetap sama.Yaitu suka tersenyum dan rendah hati.Demikian kata Mgr.Frans Kopongkung kemarin dalam salve.Ia mau meninggalkan kota Roma,kota abadi menuju kota Ende,kota non-abadi. Tapi kota Pancasila untuk mengembalakan umat di tempat ini,"ujarnya.

Ia mengaku setelah enam tahun menjadi anggota Dewan Jenderal SVD,dan enam tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Kongregasi SVD sebagai super Jenderal Mr.Budi pulang ke tanah air.

Karena menerima pilihan untuk menjadi uskup agung Ende menggantikan, Mgr.Vincentius Sensi Poto Kota yang telah berpulang.Memang pulang kampung Mr.Budi disambut gembira dan sukacita khususnya oleh umat Keuskupan Agung Ende.Kekayaan pengalaman Mr.Budi dalam memimpin SVD sejagat,serta berbagai kemampuan yang dimiliki ia kini akan berdampak luas terhadap pengembalaannya nanti. Mgr.Budi dikenal sebagai pendengar yang baik,yang siap mendengar suara mereka yang tak mampu bersuara khususnya umat Keuskupan Agung Ende. 

Mgr Budi dikenal sebagai tokoh intelektual yang handal,pemikir,teolog,dosen,dan penulis yang kreatif.Maka tidak berlebihan jika,umat menaruh harapan besar di pundaknya agar pada masa kepemimpinannya ada dampak positif untuk pengembangan iman umat dan perkembangan masyarakat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved