Gunung Lewotobi Erupsi
Atap SDI Wolorona di Flotim Rusak Parah Akibat Abu Vulkanik Lewotobi, KBM Diliburkan saat Hujan
Sekolah Dasar (SD) Inpres Wolorona tetap melaksanakan Kegiatan Belajar mengajar (KBM) di tengah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Jumat, 11 Oktober 2
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
Dia gusar dengan kondisi seperti itu. Warga sekolah bertahan di bawah atap yang sudah bocor. Abu vulkanik masuk melalui celah-celah seng membuatnya tak nyaman bahkan kehilangan semangat belajar.
"Semoga kami punya atap sekolah bulat kemabali seperti dulu," harap bocah murah senyum itu.
Libur saat Hujan
Kepala Sekolah SD Inpres Wolorona, Germana Gelole, mengatakan sebanyak 1.327 lembar seng rusak berat. Data ini mencakup 22 ruang sekolah termasuk MCK siswa dan guru.
Germana Gelole merincikan kerusakan seng meliputi 1.001 lembar pada 10 ruang kelas, 88 lembar pada ruang perpustakan, 70 lembar pada ruang kepsek, 79 lembar pada 4 ruang MCK guru, dan 79 lembar pada 6 MCK siswa.
"Sementara ini kita sudah mulai dengan langkah-langkag untuk mencari jalan keluar. Kami sudah dipanggil Korwil Wulanggitang untuk melaporkan seluruh ruangan yang rusak akibat erupsi," katanya.
Germana menyebutkan, Dinas PKO Kabupaten Flores Timur dipimpin Felix Suban Hoda telah meminta mereka melaporkan data kerusakan melalui link khusus.
"Kita sudah kirim tadi. Besar harapan semoga secepatnya ada respon balik, agar kami tidak kesulitan melaksanakan KBM," haranya.
Germana mengaku dilema dengan kondisi bencana yang dialami guru dan siswa. Dari sisi kesehatan, warga sekolah sangat rentan terkena penyakit, namun jika diliburkan maka siswanya akan tertinggal materi belajar.
Germana menyadari beberapa waktu ke depan memasuki musim hujan. Ruangan kelas yang rusak berat tak bisa lagi dijadikan tempat untuk melaksanakan KBM.
Apabila kondisi tak memungkinkan, jelasnya, selaku pimpinan ia akan meliburkan aktivitas belajar mengajar. Para siswa diarahkan untuk membuat tugas khusus di rumah.
"Apa lagi sesaat lagi memasuki musim hujan dan itu semakin memperparah keadaan kami di sekolah. Kalau kondisi demikian, saya akan liburkan sementara dulu," ungkapnya.
Belum Miliki Data
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Flores Timur telah menerima informasi soal atap sejumlah sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK mengalami kerusakan parah.
Data mandiri yang dicatat POS-KUPANG, ada 10 Sekolah Dasar (SD), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 3 SMA/SMK/Sederajat. Dari jumlah sekolah ini, SD Inpres Wolorona paling parah terdampak erupsi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.