Berita Flores Timur
Tantangan Bagi Pemkab Flotim Turunkan Stunting 10 Persen Tahun 2025
Kinerja para pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah stunting atau tengkes dibahas saat rapat koordinasi (Rakor) pelaksanaan sistem manajemen tin
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Kinerja para pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah stunting atau tengkes dibahas saat rapat koordinasi (Rakor) pelaksanaan sistem manajemen tingkat Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada, Kamis, 24 Oktober 2024.
Rapat ini digelar Dinas P2KBP3A Flores Timur dalam rangka pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting yakni 'Aksi 6' sistem manajemen data stunting.
Berlangsung terpusat di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Flores Timur, rapat itu dihadiri utusan dari 13 Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat Stunting.
Kepala Dinas (Kadis) P2KBP3A Flores Timur, Anselmus Yohanes Maryanto, saat mengawali pembicaraan, mengajak peserta kegiatan agar terlibat aktif dalam setiap diskusi 'Aksi 6'.
Anselmus menyebutkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mempermudah akses data dalam pengelolaan program percepatan penurunan angka stunting.
"Saya berharap kita semua dalam kesempatan ini bisa berdiskusi agar Aksi 6 dapat berjalan dengan baik," ujar Yohanes Anselmus.
Dipandu Moderator, Lorens Boro Kereta, yang menjabat Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Bappelitbangda, proses kegiatan berjalan terarah.
Peserta juga menyimak prevalensi stunting yang ditayangkan melalui layar infokus. Data stunting di 19 Kecamatan itu terhitung sejak bulan Januari sampai September 2024.
Rinciannya, bulan Januari ada 3.256 stunting dari 16.317 sasaran, Februari 3.154 stunting dari 17.156 sasaran, Maret 3.171 dari 16.822 sasaran, April 3.359 dari 16.083 sasaran.
Selanjutnya, bulan Mei 3.336 stunting dari 16.403 sasaran, Juni 3.265 stunting dari 16.332 sasaran, Juli 3.229 stunting dari 16.313 sasaran, Agustus 3.173 dari 16.431 sasaran, dan September 3.088 stunting dari 16.243 sasaran.
TANTANGAN TURUNKAN STUNTING JADI 10 PERSEN
Meski prevalensi stunting cukup tinggi dan menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Daerah setempat bersama pemangku stunting sampai di tingkat desa, namun Flores Timur berhasil mencatat prestasi tingkat Nasional melalui inovasi program kerja dan membawa pulang award (penghargaan).
Kepala Bappelitbangda Flores Timur, Apolonia Korebima, mengapresiasi kerja keras semua pihak yang sangat serius menggempur angka stunting hingga 19 persen posisi September 2024, meski angkanya selalu fluktuatif bahkan tak turun signifikan dari bulan sebelumnya.
Menurut Apolonia, capaian 19 persen belum bisa dikatakan membanggakan karena target untuk tahun 2025 harus turun menjadi 10 persen. Sementara target di tahun 2024 yang tersisa dua bulan ini adalah 14 persen.
Sasaran Stunting di Flores Timur
Sebab stunting di Flores Timur
prevelensi stunting di Flores Timur
Tribun Flores.com
Rumah Ludes Terbakar saat Konflik Lahan di Adonara, Korban Harapkan Bantuan Tempat Tinggal |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 25 Oktober 2024, Tidak Dapat Menilai Zaman |
![]() |
---|
Konflik Lahan di Adonara NTT, Maria Jaji Kini Tak Punya Rumah |
![]() |
---|
Konflik Tanah di Adonara, Flores Timur, NTT, Ratusan Siswa Tidak Sekolah |
![]() |
---|
Kalender Liturgi Katolik Jumat 25 Oktober 2024, Hari Biasa Pekan XXIX |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.