Unika St Paulus Ruteng

HUT PBSI Unika Ruteng ke-11: Temu Alumni dalam Tema 11 Tahun Mewujudkan PBSI yang Berkualitas

Puncak kegiatan dies natalis ini, dihadiri oleh alumni PBSI untuk mengisi acara seminar umum bagi program studi PBSI, dihadiri oleh

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unika Santu Paulus Ruteng, merayakan hari jadi PBSI yang ke-11 Tahun, dengan mengusung tema "11 Tahun Mewujudkan Transformasi PBSI yang Berkualitas". 

Laporan Mahasiswa Unika Ruteng, Maria Diniarti Janur

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unika Santu Paulus Ruteng, merayakan hari jadi PBSI yang ke-11 Tahun, dengan mengusung tema "11 Tahun Mewujudkan Transformasi PBSI yang Berkualitas". 

PBSI menggelar acara puncak dari beberapa rangkaian kegiatan dies natalis, tepat pada pukul 08:30, bertempat di Aula GUT (Gedung Utama Timur) lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng, 26 Oktober 2024.

Beberapa pekan lalu, Himpunan Mahasiswa Program Studi PBSI menyelenggarakan beberapa mata lomba, seperti: vokal solo antar kelas, dance modern antar kelas, musikalisasi puisi antar kelas, video kreatif antar kelas, menulis opini, debat antar kelas, bola volly puteri antar kelas, dan fashion show antar kelas.

Puncak kegiatan dies natalis ini, dihadiri oleh alumni PBSI untuk mengisi acara seminar umum bagi program studi PBSI, dihadiri oleh dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (RD. Ino Dangku), ketua program studi PBSI (RD. Bone Rampung), dosen-dosen PBSI, dan seluruh mahasiswa/i PBSI.

 

Baca juga: Mahasiswa PBSI Unika Ruteng Terapkan Praktik Multimedia di SMAK Santo Aloysius 

 

 

 

Acara dibuka dengan doa bersama, kemudian sambutan dari dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Unika St. Paulus Ruteng, sambutan dari ketua program studi PBSI, kemudian dilanjutkan dengan seminar dari alumni PBSI. 

Seminar diisi oleh dua narasumber yang merupakan alumni PBSI, yakni: Pak. Arsi Juwandy (pengajar di SMA Seminari Pius Xll Kisol dan Pak Opin Sanjaya (pengajar di SMAK St. Kalus Kuwus). 

Teman seminar "kontribusi bahasa dan sastra untuk bangsa"

Dekan Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) RD. Ino Dangku, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dies natalis menjadi bermartabat karena dimensi hening dan bening bukan soal makanan dan atraksi. 

"Angkatan pertama PBSI sangat menggemparkan," tandasnya. 

Lanjutnya, alumni adalah bukti konkret dan real prodi PBSI bagaimana cara Romo Bone selaku ketua program studi untuk menerapkan kurikulum baru.

Solid dan kompak PBSI sehingga ada warna tersendiri untuk PBSI secara khusus untuk alumni. Beliau juga mengatakan bahwa  perlu masukan dari alumni tentang dosen, dan adik-adik mahasiswa melalui momen dies natalis ini," ungkapnya.

Usai seminar, dilanjutkan dengan perayaan ekaristi bersama, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kue dies natalis, pemberian hadiah berupa sertifikat dan intensif  bagi para juara lomba, dan dilanjutkan dengan acara bebas. Acara selesai tepat pada pukul, 16:30 WITA.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved