Gunung Lewotobi Laki Laki

Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Menurun Tapi Masih Berisiko Erupsi

Status Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di Level III atau Siaga namun masih berisiko erupsi.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/PVMBG
Visual Gunung Api Lewotobi Laki-laki hari ini Selasa, 7 Januari 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Status Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di Level III atau Siaga.

Dilansir dari Kompas.Com, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menurun namun masih berisiko mengalami erupsi.

Hal itu berdasarkan hasil pengamatan visual dan kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki pada periode 23-31 Desember 2024.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mencatat pada periode terjadi 4 kali gempa letusan, 240 kali embusan, 55 kali harmonik, 1 kali low frequency, 4 kali vulkanik dangkal, 41 kali vulkanik dalam, 13 kali tektonik lokal, 62 kali tektonik jauh, dan 2 kali getaran banjir.

Baca juga: 3 Pantai di Indonesia Masuk Daftar Pantai Terpopuler se-ASEAN 2024, Satu di NTT

 

 

Berdasarkan pengamatan visual menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik masih fluktuatif. Rata-rata tinggi kolom erupsinya 100-1000 meter dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni 500-1000 meter.

Terlihat api diam di sekitar puncak mengindikasikan adanya lava yang terdorong ke permukaan sehingga dapat teramati saat malam hari pancaran warna merah di area puncak.

“Terdapat material lava serta material yang berpotensi menjadi lahar di area barat, barat laut dan utara, timur laut kawah,” ujar Wafid dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).

Menurutnya, pada periode ini gempa embusan mengalami kenaikan cukup signifikan dan suara gemuruh lemah beberapa kali terdengar dari Pos PGA Lewotobi Laki-Laki.

Baca juga: Awal Januari 2025, Gunung Lewotobi Laki-laki 3 Kali Erupsi, Gempa Masih Terjadi

Asap embusan pada area sekitar puncak pada barat laut dan timur laut disebabkan adanya zona alterasi atau zona lemah, sehingga terlihat asap solfatara yang keluar dari area tersebut.

Kejadian ini seperti pada Januari 2024. Saat itu terdapat zona alterasi pada bagian barat laut puncak Gunung Lewotobi Laki-laki yang dapat berpotensi terjadi directed blast atau erupsi langsung searah yang dapat terjadi ke arah barat laut dan timur laut.

Wafid melaporkan, panjang aliran lava pada arah barat laut dan timur laut masih terpantau kurang lebih 3,8 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.

Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi masih memungkinkan lava dapat bergerak. Gempa letusan pada periode ini masih fluktuatif, hal ini disebabkan masih adanya suplai magma dari dalam

“Sehingga masih ada potensi terjadi erupsi ke depan,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved