Virus ASF di Flores Timur
Virus ASF Mulai Merebak di Flores Timur, Peternak Diimbau Perketat Biosecurity
Virus African Swine Faver (ASF) atau demam babi afrika mulai merebak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dan membuat peternak resah.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Virus African Swine Faver (ASF) atau demam babi afrika mulai merebak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan membuat peternak resah.
Baru-baru ini, salah satu dari dua sampel darah babi dari Flores Timur dikirim ke Laboratorium Veteriner di Kabupaten Sikka dinyatakan positif ASF.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur, drh. Vian Kiti Tokan, mengaku kasus ASF ini adalah yang pertama di awal tahun 2025.
"Satu sampel positif. Yang terkonfirmasi laboratorium di tahun 2025 baru 1 Ekor," kata Vian saat dihubungi, Sabtu, 1 Maret 2025 sore.
Baca juga: Dinkes Flores Timur Andalkan Takenusa Tekan Kasus Kematian Ibu Lewat Pola Asuhan
Vian mengimbau peternak babi untuk memperketat biosecurity serta mewaspadai penyebaran kasus ASF pertama yang melanda ke Flores Timur tersebut.
Dia mengingatkan agar jangan menyembelih babi yang sakit untuk dikonsumsi. Sebab, jelas Vian, penyebarannya ke ternak akan semakin cepat.
"Memang penyebarannya cepat kalau babi sakit dipotong untuk diedarkan," pungkasnya.
Baca juga: Erupsi Saat Hujan, Warga Lereng Lewotobi yang Pergi Berkebun Diminta Waspada Banjir
Virus menular dengan tingkat kematian yang sangat tinggi itu diharapkan segera ditangani secara tepat.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Flores Timur terus mengedukasi masyarakat peternak demi meningkatkan kesadaran dalam menangani ASF. Virus ini sulit diatasi karena belum ada obat dan vaksin.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.