Warga NTT Dibunuh KKB Papua

Dibunuh KKB Papua, Keluarga Rosalia di Flores Timur NTT Minta Jenazah Dipulangkan

Rosalia berasal dari Desa Persiapan Bantala, Kecamatan Lewolema. Dia mendedikasikan diri sebagai guru di pedalaman Papua sejak

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-EMANUEL
KORBAN KKB - Suasana di rumah duka Rosalia Rerek Sogen, korban penyerangan KKB Papua, Minggu, 21 Maret 2025. Kelurga Rosalia tinggal di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, NTT. 

Paulus Pahabol bersama Pemerintah Yahukimo memantau lokasi kejadian di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).

Gerombolan OPM sekaligus membakar 4 bangunan gedung sekolah dan 1 rumah guru.

Pasca kejadian, dia bersama dengan pemerintah setempat memantau lokasi kejadian, di mana terpantau lokasi sepi dan tak ada aktivitas warga.

Pahabol mengaku berupaya mengevakuasi korban jiwa.

“Kami diperintahkan untuk ke Jayapura evakuasi korban. Di sana memang situasi mencekam,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengevakuasi jenazah guru yang menjadi korban pembunuhan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Korban tewas itu bernama Rosalina (30). Rosalina ditemukan tewas dengan luka mengenaskan akibat kekerasan.

Tiga orang menderita luka berat, yaitu Vidi, Cosmas, dan Tari. Semetara Tiga orang lainnya luka ringan yaitu Vanti, Paskalia dan Irmawati. 

Para korban mengalami luka setelah sekolah tempatnya mengajar dibakar oleh OPM pada, Jumat tanggal 21 Maret 2025 pukul 17.00 WIT.

Letkol Inf Gustiawan, Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengatakan evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat mengingat kondisi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. 

“Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata." ujarnya.

Berkat koordinasi yang baik, jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo untuk proses identifikasi lebih lanjut. 

Selain mengevakuasi korban, aparat juga mendokumentasikan kerusakan akibat aksi pembakaran sekolah yang dilakukan oleh OPM.

Sementara itu, Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan komitmennya dalam mendukung proses evakuasi serta menjamin keamanan di wilayah tersebut.

"Satgas Habema hadir sebagai bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman," ujarnya. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved