Jenazah Korban KKB Asal Flores Timur

Lagu Himne Guru Iringi Pemakaman Korban KKB, Rosalia Rerek Sogen di Flores Timur NTT

Nyanyian Himne Guru mengiringi ibadat pemakaman Rosalia Rerek Sogen, guru korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
DIKUBURKAN - Personel Satpol PP Flores Timur dan TNI menandu jenazah Rosalia Rerek Sogen ke liang lahat. Pemakaman korban KKB itu berlangsung di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Rabu, 26 Maret 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Nyanyian Himne Guru mengiringi ibadat pemakaman Rosalia Rerek Sogen, guru korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Jenazah dimakamkan secara kenegaraan di perkuburaan umum Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur, Rabu, 26 Maret 2025 pagi.

Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati, Ignasius Boli Uran memberikan penghormatan. Keduanya meletakkan krans duka di pinggir makam Rosalia.

Ribuan pelayat diantaranya guru, siswa, dan warga menyanyikan Himne Guru ketika peti sudah diletakkan ke dalam liang lahat. Ibadat dipimpin Pastor Paroki Lewotala, P. Heri Bora, CSSR.

Baca juga: Sosok Rosalia Rerek Sogen di Mata Gurunya di Flores Timur, Sangat Cerdas Matematika dan Murah Hati

 

Insiden tak terduga sempat terjadi di tengah ibadat penguburan. Dahan pohon besar tak jauh dari kerumunan tiba-tiba patah lalu menghantam beberapa kubur di sekitarnya. Beberapa orang sempat lari.

Ibadat tetap berlangsung hingga selesai. Pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. Keluarga yang berduka dan sakit hati mengecam perbuatan KKB. Pemerintah diminta menindak tegas para pelaku.

"Kami mengutuk keras, berharap Pemerintah menindak perbuatan kejam mereka terhadap saudari kami ini," ujar Emanuel Suban Sogen, sepupu kandung Rosalia Rerek Sogen.

Pihak keluarga sedari awal diberi penghiburan untuk menguatkan batin mereka. Selain secara moril hingga doa bersama, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru memberi santunan duka sebesar Rp 20.000.000.

Santunan diserahkan oleh Penelaah Teknis Kebijakan, Marnia Yasin. Dia menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa tragis tersebut.

"Kami turut berduka cita terhadap pihak keluarga, kami memberikan santunan duka sebesar Rp 20.000.000 untuk kedua orang tua korban," kata Marnia di lokasi pemakaman.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved