Pria Tewas di Pohon Marungga
Cerita Ibu Kandung Sebelum Korban Ditemukan Tewas di Pohon: Beta Lihat Lauknya Sudah Tidak Ada
Ibu kandung korban menuturkan Rabu 2 April 2025 sore hari, setelah mandi dan minum kopi, semua terlihat aman-aman di dalam rumah.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Helena Langmani Lakata, ibu dari JL (39), korban gantung diri di Naikolan, Kota Kupang, memberikan kesaksian tentang anaknya pergi untuk selamanya, Kamis 3 April 2025.
Helena menuturkan Rabu 2 April 2025 sore hari, setelah mandi dan minum kopi, semua terlihat aman-aman di dalam rumah.
"Setelah dia minum kopi, habis jalan, saya sudah tidak tahu dia pergi kemana, atau minum mabuk dimana,"terang Helena.
Untuk makan malam, Helena biasanya memisahkan lauk dan makanan milik korban secara tersendiri di dalam kamar korban.
Baca juga: Warga Naikolan Kota Kupang Ditemukan Tewas, Ibu Korban: Tidak Perlu Autopsi
Ia menduga korban balik ke rumah kemungkinan tengah malam.
Dibuktikan dengan saat bangun pagi, Helena melihat lauk di meja dalam kamar korban sudah tidak ada.
Sedangkan nasi, korban hanya menyimpan di sebuah mangkok plastik di atas meja.
"Beta (saya) lihat lauknya sudah tidak ada. Nasinya ada tapi tidak makan," ujar Helena.
Akhirnya Helena keluar dari kamar korban, ia mendapati pakaian korban seperti dilempar dalam keadaan sudah disobek-sobek.
Lalu, Helena beranjak ke belakang rumah hendak menjemur pakaian dan melihat korban ada di belakang rumah.
Akan tetapi Helena tidak menyadari sama sekali korban JL (39) sudah dalam keadaan gantung diri.
"Beta lihat dia di belakang, tetapi beta sonde tau bahwa dia ada gantung diri. Karena dia berdiri seperti orang lagi kencing," jelasnya.
Lanjut Helena, setelah itu, adik dari korban ke belakang dan mendapati korban sudah dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.