Berita Manggarai Barat

Menhut Resmikan Pusat Komando Gakkum Kehutanan Bali-Nusra di Labuan Bajo

“Indonesia adalah negara mega-biodiversitas, tetapi kita terus menghadapi ancaman deforestasi

|
Penulis: Charles Abar | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
RESMIKAN - Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni meresmikan Kantor Pusat Komando penegakan hukum, Balinus Kemenhut RI di Labuan Bajo, Senin 7 Juli 2025. 

Laporan REPORT TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO – Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Raja Juli Antoni, meresmikan Gedung Pusat Komando Penegakan Hukum Kehutanan Wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/7/2025).

Pusat komando yang berdiri di atas lahan seluas 2.400 meter persegi ini menjadi simbol kehadiran negara dalam menjaga kawasan hutan dan biodiversitas di tiga provinsi sekaligus, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Peresmian tersebut turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkumhut), Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, dan perwakilan lembaga mitra.

Dalam sambutannya, Menteri Raja Juli menegaskan bahwa pembangunan pusat komando ini merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah dalam menegakkan keadilan lingkungan dan melindungi kawasan rawan kejahatan lingkungan.

 

Baca juga: Perjalanan Wisata ke Labuan Bajo Lebih Efisen, Maskapai Ini Buka Rute Kupang-Labuan Bajo

 

 

“Indonesia adalah negara mega-biodiversitas, tetapi kita terus menghadapi ancaman deforestasi, perambahan hutan, hingga perdagangan satwa liar. Kita tidak boleh kalah. Pusat komando ini adalah bukti bahwa negara hadir, dan hadir dengan serius,” tegas Raja Juli.

Ia juga menambahkan bahwa penegakan hukum yang kuat merupakan fondasi keadilan ekologis. 

"Kita tidak bisa bicara soal keadilan sosial tanpa memastikan bahwa ekosistem tetap utuh. Penegakan hukum adalah garda pertama untuk menjaga itu," katanya.

Pusat komando ini akan dilengkapi dengan fasilitas strategis seperti situation room (ruang kendali digital), posko terpadu patroli darat dan laut, laboratorium forensik lapangan, serta asrama bagi regu reaksi cepat. Seluruh sistem pemantauan kawasan hutan dan pelaporan pengaduan masyarakat akan terpusat di fasilitas ini.

Kehadirannya di Labuan Bajo, yang merupakan kawasan pariwisata super prioritas nasional, dianggap strategis karena mampu mengintegrasikan kepentingan konservasi dengan pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Gakkumhut dalam pernyataannya menyampaikan bahwa pusat komando ini akan menjadi mata dan telinga penegakan hukum kehutanan di kawasan strategis Balinusra. Ia menyebut kawasan ini sebagai habitat satwa ikonik seperti Komodo yang rentan terhadap berbagai pelanggaran lingkungan.

“Gedung ini bukan sekadar kantor, tetapi pusat komando yang akan memungkinkan respon cepat terhadap pembalakan liar, kebakaran hutan, hingga peredaran ilegal satwa dilindungi,” ujar Dirjen Gakkumhut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved