Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Lembata Meletus Tadi Malam, Durasi Letusan 56 Detik

Gunung Lewotolok Lembata, Nusa Tenggara Timur meletus tadi malam dengan durasi letusan 56 detik, Kamis 17 Juli 2025 pukul 20.15 Wita.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MAGMA INDONESIA
GUNUNG LEWOTOLOK - Gunung api Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur meletus tadi malam dengan durasi letusan 56 detik, Kamis 17 Juli 2025 pukul 20.15 Wita. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Gunung api Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur meletus tadi malam dengan durasi letusan 56 detik, Kamis 17 Juli 2025 pukul 20.15 Wita.

Saat ini aktivitas Gunung Lewotolok berada di level III atau Siaga.

"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Kamis, 17 Juli 2025, pukul 20:15 WITA. Tinggi kolom erupsi tidak teramati,"tulis petugas Posmat Lewotolok,  Syawaludin dikutip dari laman magma.esdm.go.id Jumat 18 Juli 2025 pagi.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35.4 mm dan durasi 56 detik,"sambung dia.

Baca juga: Gunung Lewotolok Lembata 204 Kali Gempa Erupsi 24 Jam Terakhir

 

Pada tingkat aktivitas Level III (Siaga) pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi:

[1] Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat dihimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktifitas gunungapi yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.

(3) Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Ili Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved