Berita TTS
Dosen FKM Undana Kupang dan Mahasiswa Bikin Rukom Stunting di Oinlasi TTS NTT
Tema PKM penguatan perilaku pangan, gizi dan kesehatan masyarakat melalui Penerapan Inovasi Rumah Komunikasi Stunting
Ia menyebutkan tiga program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Oinlasi untuk mendukung upaya penanggulangan masalah stunting adalah :
Pertama, langkah perubahan perilaku masyarakat dengan program kegiatan edukasi elektronik Gizi'ku.
Program edukasi elektronik Gizi'ku merupakan cara melakukan kampanye atau penyuluhan Gizi'ku melalui alat transfer of aset Informasi merk ToA dengan jangkauan pendengaran mencapai minimal 5-10 km dari pusat pemutaran materi. Melalui program dan alat ini semua materi dipersiapkan secara online dan diputar sebanyak tiga (3) kali dalam sehari pada jam 08.00 pagi; 13.00 dan jam 15.00 sore dengan materi yang berbeda bersama satu materi berupa lagu atau nyanyian edukasi Gizi'ku.
Berikutnya, pojok literasi, program pojok literasi dikerjakan untuk meningkatkan minat baca dan rasa ingin tahu serta pengetahuan petugas kesehatan dan kader posyandu tentang aspek pangan, gizi, kesehatan keluarga beserta anggota keluarga berisiko seperti ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita dan remaja putri.
Kedua, kebun gizi atau dapur sehat. Tahapan ini dikerjakan untuk menjawab tantangan kemandirian pangan yang menjadi sumber masalah kecukupan masyarakat melalui program kegiatan kebun gizi atau dapur sehat.
Adapun kebun gizi yang dikerjakan dengan pertimbangan luas lahan atau pemanfaatan lahan pekarangan yaitu ternak ikan dengan sistem tumpang sari tanaman sayuran (kangkung dan selada)
"Tujuan sederhana dari program kegiatan ini adalah pertamamenjamin ketersediaan pangan sumber protein hewani dan nabati serta vitamin, mineral dan serat sayuran. Kedua, memotivasi dan menumbuhkan minat berkebun dan beternak ikan, ayam dengan lahan terbatas namun konsumsi pangan beragam bergizi terpenuhi untuk semua anggota keluarga,"ujarnya.
Ia mengungkapkan hasil pemantauan selama 15 hari pelaksanaan kegiatan diketahui bahwa program edukasi elektronik Gizi'ku dan pojok literasi dapat diterima dengan baik.
Hal ini ditandai dengan tingkat keaktifan masyarakat dalam diskusi di kelas parenting ibu balita dan ibu hamil. Serta tingginya jumlah kunjungan ke pojok literasi untuk membaca buku referensi yang tersedia disana.
Kata dia, untuk program kegiatan kebun gizi terlihat adanya rasa ingin tahu dan minat dalam meniru pola pertanian sistem tumpang sari yang dikerjakan.
Menurut masyarakat, metode ini lebih efisien karena mereka tidak membutuhkan banyak air dan tidak terlalu sibuk dalam melakukan penyiraman. Sehingga waktu penyiraman mereka bisa menggunakannya untuk aktivitas didalam rumah dan luar rumah keluarga.
"Program Rumah Komunikasi Stunting atau Rukom merupakan salah satu alternatif program intervensi sensitif dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten TTS,"ujarnya.
Ia menyarankan program Rukom Stunting dapat diadopsi - inovasi ke wilayah lain untuk ikut berkontribusi dalam rangka penurunan prevalensi stunting.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.