Berita NTT

Bersabar Menunggu Inspektorat Audit PT Flobamor

Asisten III Setda Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT Samuel Halundaka mengajak semua pihak bersabar menyikapi persoalan

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
FOTO - Asisten III Setda Provinsi NTT sekaligus Komisaris PT Flobamor, Samuel Halundaka.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Asisten III Setda Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT Samuel Halundaka mengajak semua pihak bersabar menyikapi persoalan yang dialami dalam PT Flobamor, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov NTT. 

Ia berkata, bila audit itu dilakukan pada manajemen lama bukan menjadi tanggungjawab manajemen baru. Tapi, Direksi saat ini sangat terbuka untuk melakukan audit pada kepemimpinan sekarang. 

"Audit harus dilakukan, manajemen baru ini kita belum tahu pengelolaan manajemen lama seperti apa. Kami harus melakukan itu," katanya, Kamis (31/7/2025). 

Samuel yang juga Komisaris PT Flobamor itu mengatakan, kondisi PT Flobamor masih sulit. Tidak saja dialami karyawan, tapi level Direksi pun demikian. Dia menegaskan pihaknya tidak tinggal diam terhadap berbagai kondisi yang dialami PT Flobamor. 

 

Baca juga: Kapolda NTT Perkenalkan EFT Kepada Anggota Polisi di Polres Manggarai Barat

 

 

Samuel mengatakan, keterlambatan gaji itu tidak saja dialami karyawan yang berada di kapal, tapi juga berdampak pada karyawan di kantor hingga Direksi. 

"Teman-teman lagi berupaya. Semua pengurus, baik di darat dan kapal belum di gaji. Kita bekerja sesuai dedikasi saja. Kasihlah kita ruang untuk mengembangkan usaha lain, supaya perusahaan ini berjalan dengan performa baik," katanya. 

Samuel menyebut, ia memahami kegelisahan yang dialami para karyawan. Tapi, dia berharap ada ruang yang diberikan kepada manajemen agar bisa melakukan upaya pengembangan usaha untuk membantu keuangan perusahaan. 

Apalagi, efisiensi pada berbagai Kementerian ikut berpengaruh hingga ke PT Flobamor. Sebab, selama ini beberapa unit kapal yang dioperasikan PT Flobamor disubsidi oleh BPTD dari Kementerian Perhubungan. 

"Sehingga kita perlu penyesuaian. Karyawan ini anak-anak kita. Kita tahu mereka punya dapur. Kita berupaya. Kasih ruang kita berusaha dengan manajemen baru. Karyawan bersabar, manajemen baru berupaya," katanya. 

 

Baca juga: LPK Musubu Fasilitasi Alumni Politeknik Cristo Re dan STIPER Flores Bajawa Kerja di Jepang

Bahkan, untuk melakukan penghematan, manajemen memutuskan agar waktu kerja juga dibatasi sehingga mengurangi biaya operasional. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved