Universitas Nusa Nipa
Tim PKM UNIPA Gelar Kegiatan Bersama Kader Posyandu Balita Desa Masebewa Sikka
Ketua Tim PKM, Yosefina Dhale Pora, S.Ked., M.Kes., yang juga merupakan dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tim PKM Universitas Nusa Nipa menggelar kegiatan pembukaan pengabdian kepada Masyarakat dengan skema pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) yang berjudul “PKM Kader Posyandu Balita Desa Masebewa Kabupaten Sikka dalam Pemanfaatan Uta Wona dan Eco-Enzim yang Mendukung 1000 Hari Pertama Kehidupan” bertempat di Kantor Desa Masebewa Kecamatan Paga, 5 Agustus 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh 27 orang kader posyandu dari seluruh wilayah Desa Masebewa, 2 orang tenaga kesehatan Puskesmas Paga, Sekretaris Desa beserta jajaran aparatur desa, serta Tim PKM.
Kegiatan pembukaan pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Desa Masebewa yang hadir mewakili Kepala Desa Masebewa.
Ketua Tim PKM, Yosefina Dhale Pora, S.Ked., M.Kes., yang juga merupakan dosen Program Studi S1 Keperawatan Universitas Nusa Nipa (UNIPA), dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan tinggi, sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun anggaran 2025.
Baca juga: Tim PKM UNIPA Gelar Permainan Sains Ramah Anak pada TPA St. Giulia Salzano School Maumere
Ibu Yosefina, yang akrab disapa Ibu Yefin, juga menekankan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam memanfaatkan potensi local seperti eco-enzim dan Uta Wona (daun kelor) sebagai upaya preventif dan promotif dalam mendukung kesehatan ibu dan balita, khususnya pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini juga diarahkan untuk mendukung penanganan dan pengendalian stunting serta ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Hal ini menjadi sangat relevan mengingat Puskesmas Paga yang membawahi wilayah Desa Masebewa, merupakan salah satu wilayah dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Sikka.
Kondisi inilah yang menjadi alasan utama Tim PKM memilih Desa Masebewa sebagai lokasi sasaran pelaksanaan kegiatan PKM, dengan harapan dapat memberikan dampak langsung bagi peningkatan kapasitas kader serta perubahan perilaku masyarakat akar rumput dalam hal pemanfaatan sumber daya lokal untuk kesehatan.
Tim PKM terdiri dari tiga dosen, yaitu Yosefina Dhale Pora, S.Ked., M.Kes. (Keperawatan UNIPA), Gabriel Otan Apelabi, ST., MT. (Program Studi Agrobisnis UNIPA) dan Mariana Sada, S.Si., M.Si. (Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Maumere), serta melibatkan tiga orang mahasiswa UNIPA yaitu Sisilia Noviyanti Monika Deo dan Fransiskus R.R. Dwi Payong dari Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, serta Oktavianus Toka dari Program Studi Agroteknologi.
Kegiatan pembukaan diisi dengan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan eco-enzim, sebagai salah satu solusi ramah lingkungan dan fungsional untuk mendukung kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Tujuan utama kegiatan hari ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader posyandu balita dalam memanfaatkan eco-enzim sebagai upaya pemberdayaan lokal yang berkelanjutan.
Untuk materi eco-enzim, tim PkM berkolaborasi dengan praktisi ecoenzim Kabupaten Sikka yaitu Eusfrasius Saverinus yang memaparkan secara langsung bersama dengan dua anggota tim PKM, yaitu Ibu Mariana Sada dan Bapak Gabriel Otan Apelabi.
Ketiganya turut memberikan demonstrasi langsung pembuatan eco-enzim kepada para kader posyandu.
Dalam pemaparannya, Eusfrasius dan Ibu Mariana menekankan berbagai manfaat eco-enzim, baik dalam menjaga kesehatan lingkungan maupun mendukung kesehatan manusia, khususnya bagi anak usia dini dalam periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Sementara itu, Bapak Gabriel Otan Apelabi lebih menyoroti aspek manfaat ekonomi dari eco-enzim, terutama sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan.
Hal ini dinilai sangat relevan mengingat sebagian besar masyarakat Desa Masebewa merupakan petani, sehingga pemanfaatan eco-enzim diharapkan dapat menunjang budidaya tanaman organik yang lebih aman, berkelanjutan, dan memiliki nilai jual tinggi.
Diketahui bahwa pemanfaatan eco-enzim di Desa Masebewa masih tergolong baru dan belum dikenal luas. Oleh karena itu, melalui kegiatan PKM ini diharapkan pengetahuan tentang eco-enzim dapat lebih tersebar di masyarakat, terutama melalui para kader posyandu yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat desa.
Harapannya, kader tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di komunitasnya masing-masing.
Kegiatan PKM ini juga akan berlanjut dengan pelatihan terkait pemanfaatan pangan lokal Uta Wona (daun kelor) sebagai pangan fungsional penunjang gizi balita, yang akan dilaksanakan pertengahan September 2025 serta pendampingan berkelanjutan untuk memastikan kader dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh secara mandiri di lingkungan masing-masing dan pemanenan hasil fermentasi eco-enzim selama 3 bulan yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 November 2025 sesuai kesepakatan bersama pada kegiatan pembukaan tadi.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Tim PkM UNIPA dan Kelompok Mbola So Kembangkan Perwarna Tenun Ikat Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Tim PKM UNIPA Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Ecobrick di SDK Yos Sudarso Maumere |
![]() |
---|
Hibah Kemenristekdikti: Tim PKM UNIPA Berdayakan Poktan Modung Mior Lewat Kandang Babi Closed House |
![]() |
---|
Tim PKM UNIPA Sambangi PAUD Restorasi Patisomba, Paparkan Konsep Desain Ruang Belajar PAUD Ergonomis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.