Prada Lucky Namo Meninggal

Sambil Menangis, Ibunda Prada Lucky Namo Ungkap Pesan Terakhir sang Prajurit TNI Sebelum Tewas

"Mama, mama, syalom mama, Lucky baik-baik saja. Mama apa kabar? Saya kangen mama. Mama datang Nagekeo ko?

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / TANGKAPAN LAYAR POS KUPANG
WAWANCARA EKSKLUSIF  - Tangkapan layar wawancara Eksklusif PosKupang.com bersama ibu kandung Prada Lucky Namo di rumah duka almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Asrama TNI AD di Kuanino, Kota Kupang, Jumat (8/8/2025). 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MBAY – Tangis duka menyelimuti keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Batalyon Infanteri TP 834/WM, Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. 

Prada Lucky Namo mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.23 WITA setelah empat hari mendapat perawatan intensif di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. 

Sang ibu, Epi Sepriana Mirpey, menjadi saksi bisu penderitaan anaknya yang meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan setelah diduga mengalami kekerasan dari sejumlah oknum seniornya di dalam satuannya.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Prada Lucky sempat menelepon ibunya dari RSUD Aeramo dalam kondisi sakit parah. Suaranya lemah namun penuh kerinduan.

Baca juga: Viral di Medsos Nama 20 Orang Terduga Pelaku yang Aniaya Prada Lucky Namo hingga Tewas

 

"Mama, mama, syalom mama, Lucky baik-baik saja. Mama apa kabar? Saya kangen mama. Mama datang Nagekeo ko? Mama bulan depan nanti datang sini pakai pesawat, nanti Lucky booking tiket pesawat," kata Epi meniru ucapan sang anak di rumah duka, Kuanino, Kota Kupang, Jumat (8/8/2025).

Saat itu, sang ibu tak kuasa menahan tangis terus bercerita hingga dirinya bisa berangkat ke Nagekeo melihat kondisi anaknya di RSUD Aeramo Nagekeo, Flores.

Percakapan itu terjadi setelah perjuangan panjang sang ibu meminta izin kepada atasan Lucky agar diizinkan berkomunikasi dengan anaknya. Sebelumnya, Epi Sepriana mengaku tidak mendapat informasi apa pun soal kondisi anaknya yang sudah sakit dan dirawat di rumah sakit.

"Saya WA Dansi Intelnya, hanya dibaca. Sampai saya mohon-mohon, saya bilang, tolong kasih tahu kabar anak saya. Saya pikirannya sudah kacau," ungkapnya sambil menangis.

Dalam keterangannya, Epi menyebut bahwa kondisi Lucky sudah terlihat memburuk sejak berada di kediaman ibu angkatnya, Ibu Iren. Tubuh Lucky penuh luka dan lebam. Lewat sambungan video call, Lucky sempat mengungkapkan bahwa dirinya dipukul dan dicambuk oleh sejumlah oknum di satuannya.

"Dia bilang, 'Mama saya dipukul, dicambuk sama Pak Mat sama Dasintel,' dia bilang begitu. Dia bilang, 'Mama tolong, mama.' Saya suruh dia berobat dulu, tapi tak lama kemudian mereka telepon lagi, bilang Lucky harus kembali ke Batalyon," jelas Epi.

Setelah kembali ke Batalyon, kondisi Lucky diduga semakin memburuk. Ibunya menduga anaknya kembali menjadi korban penganiayaan.

"Mungkin mereka aniaya tambah lagi di sana. Itu yang bikin dia tambah parah. Saya tidak habis pikir," ujarnya penuh duka.

Epi menyebut pihak Batalyon sempat mengaburkan informasi soal kondisi anaknya. Saat dia meminta penjelasan, seorang perwira intelijen menyatakan Lucky dalam keadaan baik-baik saja.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved