Berita Sikka

Sanggar Bliran Sina: Warisan Budaya dari Watublapi untuk Dunia

Semua aktivitas dalam Sanggar Bliran Sina wajib melibatkan anak kecil dan remaja supaya mereka sadar kalau apa yang ada di

Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/IAN TAOPAN
PELAJARI-Wisatawan mancanegara saat mempelajari kekayaan budaya dan tradisi yang ada di kampung Watublapi, Kecamatan Hewokloang, Selasa, 24 Juni 2025. 

Tarian-tarian yang dipersembahkan di dalam Sanggar Bliran Sina penuh dengan simbol-simbol akan kehidupan.

Tarian Ro’a Mu’u merupakan tarian sakral yang biasanya ada dalam upacara pernikahan adat masyarakat Hewokloang. Tarian ini melambangkan restu dari kedua keluarga mempelai yang menikah. Pohon pisang ditanam di depan rumah mempelai wanita, lalu pada salah satu dahan pohon pisang itu digantungkan kain adat dengan motif simbol kesuburan perempuan. 

Lalu dari pihak laki-laki akan darang membawa kuda, gading, sambil menari dengan iringan Gong Gendang. Di sinilah serah terima terjadi, kemudian penari dari pihak keluarga laki-laki akan memotong pohon pisang hias tadi. 

Lalu ada beragam tarian yang dikombinasikan, yakni Tarian Awi Alu, Tarian Mage Mot dan Tarian Tua Reta Lo’u. Ketiga jenis tarian ini dipertunjukkan secara berurutan oleh belasan penari perempuan dan laki-laki. Tabuhan irama gong waning dengan berbagai jenis pukuan mengiringi jalannya tari-tarian ini.

Ketiga tarian tersebut berkaitan dengan ketangkasan perang yang wajib dimiliki oleh setiap laki-laki. Tarian Awi Alu menggambarkan latihan ketangkasan tubuh bagian bawah. Pada tahap ini para penari akan melompat di antara tongkat-tongkat kayu atau bambu yang dibenturkan oleh penari lain. Tongkat yang beradu akan menghasilkan bunyi. Tarian Awi Alu ini menyerupai tari tongkat yang biasa dimainkan anak-anak Pramuka.

Selanjutnya ada Tarian Mage Mot. Tujuan Tarian Mage Mot ditujukan untuk melatih ketangkasan tubuh bagian atas. Modelnya serupa dengan Tarian Awi Alu hanya saja bila pada Tarian Awi Alu tongkat ditempatkan pada jarang 20-30 cm dari tanah maka pada Tarian Mage Mot, tongkat akan ditempatkan sejajar dengan leher.

Terakhir adalah keterampilan mengintai yang disajikan dalam bentuk Tarian Tua Reta Lo’u. Pada sesi ini seorang penari pria lengkap dengan pedangnya akan dinaikkan ke sebuah tiang bambu oleh rekan-rekannya. Si penari akan bertumpu pada ujung tiang dengan perutnya. Ia berputar ke segala arah seperti sedang memantau keadaan. Tiang dipegang oleh penari pria sambil penari wanita menari di sekeliling mereka.

Pemandangan seorang pria dalam balutan busana tradisional sedang meliuk-liuk di udara dengan bertumpu pada sebatang bambu setinggi 3-4 meter, tentu saja akan mengundang decak kagum. Apalagi bila sang penari mengayunkan pedang panjang mengkilap. Sementara di bawahnya terdapat beberapa orang penari memegang erat-erat tiang bambu tersebut. Menakjubkan!

Tarian Togo biasanya ditampilkan dalam acara-acara adat seperti upacara pembangunan rumah baru, pernikahan adat, atau acara syukur lainnya. Tarian Togo melambangkan ungkapan syukur dan persaudaraan masyarakat.

Sanggar Bliran Sina sadar bahwa semua yang sedang mereka lestarikan ini adalah kekayaan yang tak lekang oleh waktu. Zaman boleh berubah. Tantangan selalu ada. Akan tetapi, menjaga kekayaan tradisi adalah harga mati karena semuanya itu adalah identitas, harga diri dan kehormatan. Hilang tradisi, hilang pula identitas dan kehormatan. Oleh karena itu, tidak ada hal lain lagi yang harus dibuat. Regenerasi adalah kata kunci dari pelestarian. Anak-anak perempuan mulai belajar menenun dan menari. Mereka mengenakan pakaian adat. Anak-anak laki-laki juga belajar membuat pewarna alami dari tumbuhan, mereka juga belajar menari dan menabuh gong waning. Semua aktivitas dalam Sanggar Bliran Sina wajib melibatkan anak kecil dan remaja supaya mereka sadar kalau apa yang ada di kampung mereka adalah kekayaan yang membuat banyak orang datang dan belajar dengan rasa takjub. Sanggar Bliran Sina adalah warisan budaya dari Watublapi untuk Dunia.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved