Jadi Duta Inspirasi
Enam tahun silam, Mickhael Liwu Tino, sebenarnya tidak bisa bersekolah di SMAK Frater Maumere (Smater) di Pulau Flores.
Maklum sekolah bernaung di Yayasan Mardiwiyata Malang merupakan salah satu lembaga pendidikan kategori elite di Kota Maumere maupun Pulau Flores. Ekonomi orangtuanya kurang mendukung bagi Tino mewujudkan impian melanjutkan pendidikan di sekolah itu.
Ayah Tino, Lazarus Laka hanya tukang bangunan. Sedangkan ibunya, Oriswati hanya ibu rumah tangga. Andalan menafkahi keluarga dengan lima anak ada di pundak ayah.
Sosok Frater Polikarpus, BHK, mantan Kepala Smater Maumere saat itu berperan besar hingga lolosnya Tino mengeyam pendidikan di sana.
Motivasinya kepada Tino belajar sungguh-sungguh diikutinya hingga ia menyelesaikan pendidikan SMA dan melanjutkan ke Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Aktif mengikuti kegiatan ekstra sekolah sejak bangku SMA dilanjutkan ke perguruan tinggi. Ia bergabung dalam kegiatan duta inspirasi yang dikelola oleh Yayasan Duta Inspirasi berpusat di Jakarta.
Mahasiswa semester akhir Politani ini menuturkan ada lima program milenial inspirasi dari yayasan, yakni duta inspirasi podcast, duta inspirasi youtube, duta inspirasi tiktok, duta inspirasi library dan link in.
“Saya masuk di duta inspirasi library dan link in. Saya dinyatakan lolos untuk dua program ini. Yayasan ini juga sudah bekerjasama dengan Kemenpora, saya lolos untuk program ke Turki dan Singapura,” kata Tino, dihubungi TribunFlores.com, Jumat 18 Maret 2022 sore.
Tino mengaku senang bukan kepalangan mengetahui dirinya lolos mengikuti program ini. Dia bahkan mendapat dua tiket sekaligus, ke Turki dan Singapura dijawalkan bulan Juli 2022.Satu kesempatan lain bisa didapatkan lagi pada tahun depan berangkat ke Korea Selatan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Polisi Beristri & Beranak 3 di Ngada Diduga Hamili Istri Orang
“Senang sekali pastinya. Selama ini saya tidak pernah menaruh ekspektasi akan keluar negeri. Tetapi, karena ikut duta inspirasi tuh benar-benar semua yang saya tidak pernah pikirkan terwujud dengan begitu saja,” imbuh Tino.
Ia mengakui semangatnya mengikuti program duta inspirasi tidak lepas dari peran ‘founder’ Yayasan Duta Inspirasi, Safira Alfarizi. Dia berasal dari keluarga yang sederhana, tapi mampu mendirikan yayasan dan bisa membantu beasiswa 10 ribu anak Indonesia.
Kegigihan Tino juga termotivasi oleh latar belakang keluarga. Tetangganya selama ini menganggap sebelah mata dengan keluarganya.
“Omongan orang. Kami dianggap keluarga tidak mampulah. Pasti kami tidak akan bisa begini dan begitu. Bapak hanya tukang bangunan, ibu hanya ibu rumah tangga,”beber Tino.
Namun, omongan orang-orang itu justru membuatnya termotivasi untuk melakukan suatu hal yang besar.