"Awal pandemi orang tidak beli makanya buah-buahan selalu rusak. Dapat 40 ribu per hari saja sudah syukur biar tanggung kerugian. Tapi sekarang sudah membaik kembali," beber wanita usia 43 tahun itu.
Ia mengatakan, buah-buahan seperti pisang, advokat, rambutan, salak, pepaya, jeruk, diperoleh dari petani Desa Hokeng Jaya dan sekitarnya. Jika belum musim, mereka mencari stok buah dari luar Kabupaten.