Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO- Festival Golo Koe memasuki hari ketujuh sejak dibuka pada 8 Agustus 2022 oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat Pr di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat.
Pada hari ketujuh, Minggu 14 Agustus 2022, dilakukan prosesi Patung Maria Assumpta Nusantara.
Ribuan umat Katolik dari tiga kabupaten yakni Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat mengikuti kegiatan tersebut.
Tidak hanya itu, umat muslim juga ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Keterlibatan umat muslim yakni Komunitas Perempuan Nahdlatul Ulama Manggarai Barat menyambut Patung Bunda Maria di Waterfront City Marina Labuan Bajo, lalu mengiringi Patung Bunda Maria Assumpta le stasi kedua.
Baca juga: Dinilai Berhasil Swasembada Beras, Indonesia Raih Penghargaan dari IRRI
Kegiatan tersebut berjalan dengan khusyuk dan diikuti dengan begitu antusias.
Kegiatan tersebut dimulai dari prosesi laut membawa patung Maria Assumpta Nusantara menggunakan kapal dari Kampung Ujung, Labuan Bajo.
Kapal tersebut membawa patung menyinggahi beberapa stasi yakni Dermaga TPI, Pelabuhan Waterfront City Marina Labuan Bajo, Depan Gereja Roh Kudus Labuan Bajo, Depan Kantor Bupati Manggarai Barat, dan Pentahbisan Patung di Gua Maria Golo Koe.
Kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 16.30 Wita ini diikuti ribuan umat yang membawa lilin sembari berdoa dan lagu pujian.
Lebih lanjut, terdapat juga tarian adat dari Bajawa mengiringi perarakan patung dari Dermaga Marina menuju panggung festival.
Acara Festival Golo Koe Labuan Bajo merupakan kegiatan religi yang diinisiasi oleh Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Manggarai Barat dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Baca juga: Ancaman Krisis Pangan Dunia, Presiden Jokowi: Pemerintah Terus Meningkatkan Produksi
Ketua NU Kabupaten Manggarai Barat, Haji Ishak Muhamad Jabi menyambut baik rangkaian kegiatan Festival Golo Koe Labuan Bajo.
Menurutnya, partisipasi umat muslim dan umat beragama lainnya dalam kegiatan tersebut sangat bagus, karena menunjukkan pluralisme dan toleransi yang tinggi di Labuan Bajo.
"Ini merupakan kegiatan positif yang merajut kebersamaan dan persaudaraan antar umat beragama di Labuan Bajo," katanya.
Pihak NU Kabupaten Manggarai Barat sangat mendukung kegiatan tersebut, terlebih kegiatan tersebut mendukung pariwisata di Labuan Bajo.
"Kami sangat mendukung. Harapannya Labuan Bajo aman, bahagia dan damai, kita rukun dan ada sesuatu kita musyawarah. Kegiatan ini pun harus diselenggarakan lagi, karena sangat mendukung Labuan Bajo sebagai pariwisata super premium," katanya.
Dukungan juga disampaikan Wakil Ketua GP Ansor Manggarai Barat, Rudi Harno. menurutnya, dalam kegiatan itu tidak hanya unsur religius yang terus didorong dan dikembangkan, namun nilai budaya Flores ditampilkan dan dilestarikan, serta pengembangan ekonomi masyarakat melalui pameran dan bazar UMKM.
"Kami sangat merespon sangat bahagia kegiatan ini. Harus diperkenalkan bahwa Labuan Bajo bukan saja pariwisata, tapi sebagai daerah yang tinggi toleransi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Uskup Ruteng, Siprianus Hormat, Pr mengatakan, Festival Golo Koe Labuan Bajo 2022 membuka akses bagi pelaku UMKM lokal di Manggarai Raya, Senin 8 Agustus 2022.
Baca juga: DPRD Manggarai Barat Dorong Pemda Jadikan Festival Golo Koe Sebagai Even Tahunan
"Kami sebenarnya membuat ivent ini dalam rangka untuk membuka akses semua UMKM, Puji Tuhan Panitia berkenan memberikan akses kepada saudara kita UMKM dari seluruh Manggarai raya ini," katanya usai mengunjungi stand UMKM di Waterfront City Marina Labuan Bajo.
Uskup Ruteng menjelaskan sektor pariwisata harus memberikan akses kepada masyarakat lokal, sehingga memberikan dampak agar masyarakat ikut bertumbuh secara ekonomi.
"Dalam sambutan saya tadi sudah saya sampaikan, bahwa pariwisata bukan milik orang berduit saja, tapi milik semua rakyat, sehingga semua diberikan akses. Ivent ini lebih ke arah itu, sehingga teman-teman tidak merasa bahwa pariwisata hanya milik orang berduit, mereka diberikan ruang supaya bisa menghasilkan sesuatu dari karya mereka," ujarnya.
Pihaknya juga berpesan agar para pelaku UMKM yang telah mendapatkan akses, selanjutnya meningkatkan kualitas produk dan layanan.
"Pesan saya, Kalau sudah punya akses seperti ini, tingkatkan kualitasnya agar dia mempunyai nilai tambah untuk masyarakat sendiri, sehingga barang barang itu bukan sekadar orang beli karena kasihan tapi lebih karena kualitas, dan sekarang dalam konteks global, kualitas itu yang diutamakan," katanya.
Uskup Ruteng juga berpesan agar umat juga harus selalu ramah dan menjaga lingkungan.
"Bukan hanya produknya, tapi juga orang orang-orang nya, harus juga ramah. Kenapa disebut holistik, karena produknya berkualitas, manusia nya ramah, seluruh lingkungan juga menjadi sangat bagus, makanya pesannya juga stelah ini jangan buang sampah sembarangan. Kita menjaga agar tempat ini nyaman bagi siapa saja yang datang dan pergi," katanya.
Festival Golo Koe, lanjut Uskup Ruteng, juga menjadi wadah untuk mempererat kebersamaan dan kekeluargaan antar umat beragama, etnis dan budaya.
Baca juga: Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam di Mapitara Sikka
"(Toleransi) itu yang ingin kami tunjukkan, walaupun dalam kontennya banyak dari gereja Katolik. Nanti kita lihat saat acara puncak (prosesi laut dan darat Maria Assumpta Nusantara), kapal-kapal paling banyak akan dinakhodai oleh saudara saudara kita muslim. Ini suatu kerja sama yang baik, antusias juga mereka," katanya.
Keuskupan Ruteng juga merencanakan Festival Golo Koe menjadi agenda tahunan di Labuan Bajo.
"Yes, makanya Kami rencana sehingga kepada setiap stakeholder kami menjaga, agar festival ini menjadi agenda tahunan kita. Sehingga, akses ini bukan hanya akses temporal, tapi tahunan," tegasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Festival Golo Koe Labuan Bajo, Rm Manfred Habur mengatakan, ivent perdana oleh Keuskupan Ruteng tersebut digelar sejak 8 Agustus 2022 hingga 15 Agustus 2022.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan yakni kegiatan sosial karitatif, pameran UMKM, seminar pariwisata pembangunan rohani Katolik, donor darah dan vaksin booster.
"Yang unik dari seluruh rangkaian Festival Golo Koe ini adalah prosesi Maria Asumpta nusantara yang akan dilaksanakan di darat dan laut pada 14 Agustus 2022. Juga akan ada misa harian di Goa Golokoe dan Puncaknya misa Akbar Hari Raya Maria Assumpta 15 Agustus 2022," katanya.
Festival ini diikuti sebanyak 1.179 utusan dari paroki, lembaga dan sekolah se-Keuskupan Ruteng dan paguyuban nusantara di Labuan Bajo, tokoh adat, tokoh nusantara dan unsur pemerintah.
Baca juga: Dinsos Sikka Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Bagi Korban Kebakaran di Talibura
Selain itu, ikut berpartisipasi sebanyak 150 UMKM dari Keuskupan Ruteng.
Dalam kegiatan yang itu, hadir pula bintang tamu penyanyi Ivan Nestorman dan Citra Skolastika.
"Namun Kami meyakini bahwa artis utama dalam iven Festival Golo Koe Labuan Bajo ini adalah Maria Assumpta Nusantara," katanya.
Wakil Bupati Manggarai Barat sekaligus Ketua Umum Panitia Festival Golo Koe mengatakan, nilai tambah ivent tersebut adalah adanya peningkatan ekonomi bagi pelaku UMKM.
"Pelaku UMKM yang saat ini sedang pemerintah giat-giatnya bina, bantu sekaligus memasarkan produknya. Ini sangat luar biasa, dan bagi pemerintah kabupaten Manggarai,Ini ajang untuk melihat mereka, nanti dekranas da akan melihat mana produk yang belum memenuhi syarat akan dicari kelompoknya untuk dibina," katanya.
Dalam sambutan saat pembukaan kegiatan, Yulianus menyampaikan selamat datang dan selamat berkegiatan bagi seluruh peserta di Labuan Bajo.
Ia juga berpesan agar tetap menjaga keharmonisan, persaudaraan dan keamanan di Labuan Bajo.
"Harapan semua pihak menjaga situasi damai, harmonis dalam setiap kegiatan dalam sepekan," katanya. (*)