TRIBUNFLORES.COM, ELAR SELATAN - Rosalia Kolong (45) asal Nanga Waru, Desa Nanga Puun, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur dikabarkan hilang dari rumahnya, Jumat 23 September 2022 kemarin.

Setelah proses pencarian secara adat dengan iringan gong dan gendang, Rosalia akhirnya berhasil ditemukan, Sabtu 24 September 2022.

Keluarga dekat Rosalia, Obi Mbasu membenarkan bahwa Rosalia sudah kembali ke rumahnya dengan selamat.

Keluarga menyambutnya dengan isak tangis. Mereka sangat terharu dan bersyukur Rosalia kembali dengan keadaan sehat, meskipun sempat pingsan. Keluarga berpelukan dengan Rosalia.

Baca juga: Rosalia Kolong Warga Desa Nanga Puun Elar Selatan Hilang dari Rumah, Keluarga Lakukan Pencarian

"Puji Tuhan mama Rosalia Kolong sudah ditemukan, setelah melakukan pencarian dengan ritual adat. Mama Rosalia datang dengan sendiri ke rumah, namun sempat tidak bisa bicara. Tapi saat ini sudah bisa bicara,"ujar Obi saat menghubungi TRIBUNFLORES.COM Sabtu malam.

Obi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang dengan cara mereka berupaya mencari keberadaan Rosalia.

Warga Kampung mencari Rosalia dari Jumat 23 September 2022 hingga Sabtu 24 Septembe 2022 sore.

"Terima kasih untuk doa kalian semua. Tuhan memberkati. Tiba-tiba dia muncul dalam rumah,"ujar Obi.

Baca juga: El Tari Memorial Cup, Kericuhan Suporter Perseftim Flores Timur, Satu Personil Satpol PP Terluka

Hilang dari Rumah

Sebelumnya, seorang ibu atas nama Rosalia Kolong (45) asal Nanga Waru, Desa Nanga Puun, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur dikabarkan hilang dari rumahnya.

Keluarga dekat Rosalia, Obi Mbasu, menjelaskan, Rosalia Kolong merupakan istri dari Kontan Waja, alamat Nanga Waru, Desa Nanga Puun, Kecamatan Elar Selatan.

"Telah pergi dari rumah sejak hari Jumat 23 September 2022, sekitar pukul 18.00 Wita,"ujar Obi kepada TRIBUNFLORES.COM Sabtu 24 September 2022.

Obi menyebutkan pihak keluarga sejak kemarin telah melakukan pencarian di sekitar kampung namun tak kunjung ditemukan.

Saat pergi dari rumah dia menggunakan baju warna marah dan sarung songket Manggarai.