Petrus menerangkan, patung Tuan Meninu tetap berada dalam kapela, sementara yang diarak dalam prosesi laut adalah patung Yesus Tersalib dalam peti kecil warna hitam dan dimuat dalam Berok. Berok tanpa mesin itu dikayuh empat pria bersama satu orang penjaga peti.
"Yang kita bawa itu Yesus Tersalib. Ini momen Yesus wafat," tandasnya.
Ia menuturkan, kehadiran patung Tuan Meninu dan sejumlah patung sakral lainnya bermula ketika kapal Zaramboga yang ditumpangi para saudagar dan misionaris Portugis terbawa arus hingga tali jangkarnya putus di bibir Pantai Gebi, Larantuka tahun 1600-an silam.
"Waktu itu arus kencang. Dorang (bangsa Portugis) mau kasih kita punya leluhur di sini (pantai sekitar Kapela Tuan Meninu) tapi tali jangkar putus sehingga hanyut sampai ke Pantai Gebi," katanya.
Saat terdampar, jelasnya, awak kapal meminta Raja Larantuka yang saat itu sudah dipermandikan oleh misionaris dominikan menjadi orang katolik untuk mengambil Patung Tuan Ana dan patung Yesus Tersalib menggunakan berok (sampan).
Sejak saat itu, umat setempat sudah melepas kekafiran kemudian rutin melaksanakan prosesi laut setiap tahunnya. Perarakan patung Tuan Ana tetap berlangsung sampai 2019 sebelum dihentikan tiga tahun beruntun akibat pandemi Covid-19 (2020, 2021, 2022).
"Kenapa sampai prosesi kita ikut laut? Karena datangnya juga dari laut," ungkapnya.
Petrus menambahkan, prosesi laut identik dengan warna hitam lantaran berada dalam suasana perkabungan, dan devosi itu sebagai momen pertemuan Tuan Meninu dan Tuan Ma.
"Pesan raja pada saat itu bahwa setahun sekali harus kunjung mamanya, sehingga ada prosesi," katanya.
Peran Lakademu
Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikutip dari Wikipedia.org menyebutkan, kata semana santa berasal dari bahasa Portugis semana yang berarti "pekan" atau "minggu" dan santa yang berarti "suci".
Tradisi Semana Santa Larantuka, devosi sakral katolik di Kabupaten Flores Timur punya cerita tentang peran Lakademu, pemanggul peti Tuan Ana atau patung Yesus Kristus saat Jumat Agung.
Menurut Prokurador Konfreria Reinha Rosari Larantuka, Valentinus Koten (59), Lakademu ditugaskan mengarak peti Yesus Kristus dari Kapela Tuan Ana mengelilingi sembilan armida atau perhentian yang jaraknya sekitar dua kilo meter.
"Khusus Tuan Ana itu Lakademu yang pikul saat prosesi Jumat Agung, sementara Tuan Ma tugasnya Konfreria," katanya kepada wartawan di Kapela Tuan Ma, Kamis 30 Maret 2023.