Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Flores Timur mengungkapkan data penderita HIV/AIDS sejak 1997-2025 di kabupaten itu paling tinggi diderita ibu rumah tangga.
Pengelola Bidang Pendampingan dan Penjangkauan KPA Flores Timur, Melkiades B. Lamen, memaparkan, kasus HIV/ADIS paling banyak menyerang ibu rumah tangga dengan jumlah 141, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti pekerja seks komersial (PSK).
Setelah ibu rumah tangga, disusul petani 93 orang, swasta 86 orang, eks perantau 42 orang, belum bekerja 29 orang, PNS 24 orang, sopir 21 orang, nelayan 16 orang, tak bekerja 11 orang, ojek 10 orang, PSK 7 orang, buruh 5 orang, honorer 5 orang, pelajar 4 orang, tukang 4 orang, polisi 3 orang, pedagang 3 orang, dan guru PPPK 1 orang.
Baca juga: Januari-April 2025, HIV/AIDS di Flores Timur NTT Bertambah 9 Orang
Lamen menuturkan, data ini dirangkum KPA Flores Timur sejak 1997 hingga April 2025 atau 28 tahun terakhir. Sejak Januari-April, terjadi penambahan 9 penderita HIV/AIDS.
"Sementara bulan Mei sampai dengan Agustus masih dalam proses pendataan," ucap Lamen, Selasa, 5 Agustus 2025 siang.
Di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pekerja seks (PSK) yang dinilai paling rentan terserang HIV/AIDS justru lebih sedikit jumlahnya jika dibangdingkan dengan kelompok lainnya.
Fakta ini diungkapkan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Flores Timur. Berdasarkan datanya, PSK penderita HIV/AIDS di wilayah ini hanya 7 orang dari total 505 orang. Dari total 505 penderita, ungkapnya, sebanyak 275 di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Data Kasus HIV/AIDS di Manggarai Barat 2023 hingga Juli 2025 Sebanyak 147 Kasus