Kasus Penganiayaan di Kupang

Jemy Amahu Berlumuran Darah Dianiaya Sekelompok Warga Mabuk Miras di Kota Kupang

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KELUARGA - Keluarga dan kerabat korban, Jemy Amahu saat berada di halaman Mapolresta Kupang Kota untuk menemani Jemy Amahu menjalani pemeriksaan sebagai korban penganiayaan, Kamis 15 Februari 2024.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Jemy Amahu warga Kelurahan Tofa, Kecamatan Maulafa Kota Kupang dianiaya sejumlah orang gegara persoalan air, Rabu (14/2/2024).

Sekelompok warga yang tinggal di sekitar sumur bor menganiaya Jemy Amahu, yang merupakan pemilik sumur bor.

Sumur bor biasanya melayani jual beli air bersih untuk kebutuhan warga di ibukota Provinsi NTT.

Oken Viktorio, saudara dari Jemy menuturkan, dari keterangan yang dia peroleh, didapat informasi bahwa awalnya beberapa pemuda sempat cekcok dengan sopir truk air yang merupakan anak buah Jemy Amahu.

Baca juga: Intensitas Hujan Mulai Normal, Petani di Kupang Timur Mulai Olah Sawah

 

Pemuda itu mengamuk dan meminta sopir dan kernet untuk tidak lagi mengisi air. Pemuda itu bahkan sempat memukul bagian depan mobil. Pemuda itu juga sempat meminta parang untuk memotong selang air.

"Jadi posisi ada bak (air) ada taruh ban (mobil) disebelah. Mereka angkat ban itu buang ke dalam bak. Konjak dan sopir diam saja dan masuk ke rumah. Mereka tendang pintu rumah," kada Oken saat menceritakan kembali informasi yang dia dapat dari kernet.

Pemuda itu juga memukul kernet di bagian belakang kepala. Menurut kernet, kata Oken, juga diberitahu pemuda itu untuk menyampaikan kejadian itu pemilik usaha tersebut. Kernet lalu menghubungi istri dari pemilik usaha sumur bor itu untuk melapor kejadian yang terjadi.

Setelah menceritakan kejadian itu, kernet itu juga menghubungi Jemy Amahu yang saat itu tengah berada di Kelurahan Kuanino untuk melakukan pencoblosan Pemilu. Beberapa panggilan seluler dan pesan WhatsApp juga tidak direspon Jemy Amahu.

Karena tidak ada respon, kernet dan sopirnya menuju ke Kuanino untuk melapor. Menurut kernet, sebut Oken, Jemy Amahu sempat menanyakan pemuda yang melakukan kejadian itu.

Baca juga: Ratusan Warga Binaan dan Petugas Lapas Ende Ikuti Pemilu 2024

"Itu yang rumah dibelakang (sumur bor). Mereka datang juga dalam keadaan mabuk," tutur Oken menceritakan lagi.

Jemy Amahu yang mendapat kabar itu kembali ke Tofa untuk bertemu pemuda itu. Saat tiba, pemuda yang diduga sedang dalam keadaan mabuk itu langsung menyerobot ke arah Jemy Amahu dan menantang kembali Jemy Amahu.

Jemy Amahu ketika itu hanya meminta agar pemuda itu tenang dan menyampaikan keluhannya. Dia meminta persoalan itu diselesaikan dengan baik. Saat Jemy mengutarakan itu, pemuda itu, justru tidak terima dan memukul Jemy Amahu yang saat itu datang dengan saudaranya.

"Mereka pukul sampai bos jatuh, mereka angkat dan pukul lagi. Itu kaka (pemuda diduga mabuk) bilang kalau semenjak sumur bor itu dibuka, sumur milik mereka di belakang (usaha sumur bor) kering," kata Oken.

Halaman
12