Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Ditjen Kebudayaan Kmendikbud Ristek melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat memfasilitasi pelatihan tenun ikat di Kampung Adat Keka, Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabuputen Flores Timur.
Giat tenun ikat yang berlangsung dari tanggal 15-17 Juli 2024 dengan tema 'Pemberdayaan Perempuan Masyarakat Adat' itu dihadiri Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Flores Timur, Rin Riberu, dan Kepala Bidang Kebudayaan, Silvester Petara Hurit.
Pamong Budaya Ahli Muda, Dit. KMA Ditjend Kebudayaan Kemdikbudristek, Yani Haryanto, mengatakan pelatihan bertujuan mewariskan pengetahuan tentang budaya tenun ikat yang mulai dilupakan dan ditinggalkan oleh masyarakat setempat.
Baca juga: Wastra Tenun Ikat Sikka dalam Mulok SMAN 2 Maumere, Regenerasi Penenun Muda
"Pengetahuan tentang menenun sudah mulai ditinggal, jadi anak muda di Kampung Adat Keka berinisiatif mengadakan pelatihan tenun ikat tersebut, dengan harapan tenun ikat bisa diwariskan atau tidak terputus kekayaan intelektualnya," katanya, Senin, 15 Juli 2024.
Yani Heryanto mengatakan, masyarakat juga punya harapan agar Pemerintah Kabupaten Flores Timur bisa membuka mata dengan potensi lokal di Kampung Adat Keka.
Ketua Panita Pelatihan Tenun Ikat, Fransiskus Xaverius D. H Koten, menyebut pelatihan yang melibatkan 20 ini merupakan ikhtiar merawat budaya dan tradisi di Kampung Adat Keka.
"Harapkan generasi muda bisa melanjutkan dan mempertahankan pengetahuan tenun ikat," tuturnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News