Ia juga mengungkapkan 10 besar jenis penyakit yang sering dirawat di RSJ Naimata yakni; Paranoid Schizophrenia menjadi jenis penyakit yang paling banyak dialami pasien rawat jalan, dengan jumlah kasus mencapai 2.864.
Penyakit lain yang mendominasi antara lain Undifferentiated Schizophrenia, Severe Depressive Episode with Psychotic Symptoms, dan Generalized Anxiety Disorder.
Untuk pasien rawat inap, Paranoid Schizophrenia juga menjadi penyakit yang paling banyak dirawat, dengan jumlah kasus mencapai 211.
Selain itu, penyakit seperti Acute and Transient Psychotic Disorder Unspecified, Undifferentiated Schizophrenia, dan Vascular Dementia juga sering ditemukan di kalangan pasien rawat inap.
dr. Aletha mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala gangguan kejiwaan.
"RSJ Naimata terus berupaya memberikan layanan kesehatan mental yang optimal bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur," tandasnya.
Gangguan Mental Anak
Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mengoptimalkan pencegahan yang berimbas ke gangguan kesehatan mental bagi anak sekolah.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Okto Naitboho mengatakan, dalam rangka meminimalisir hal yang bersifat gangguan psikologi anak-anak sekolah, pihaknya senantiasa mendorong sekolah menciptakan suasana belajar ramah anak.
"Hendaknya guru menghindari pernyataan verbal yang mengarah kepada semacam tekanan batin bagi siswa, misalnya ancaman dan lainnya," kata Okto, Jumat (27/9).
Dia mengatakan, tim pencegahan dan penanggulangan di setiap sekolah yang sudah dibentuk harus berperan. Tim itu perlu memotivasi tiap anak agar timbul percaya diri. Dia tidak ingin pengajar memberi peran yang bisa menimbulkan gangguan psikis.
Menurut dia, upaya pencegahan adalah optimalisasi peran tim pencegahan dan penanggulangan dan memberi kenyamanan belajar ramah anak. Siswa diberi ruang untuk berkompetisi secara sehat tanpa tekanan.
Dikatakan, tim itu telah dibentuk sejak awal tahun 2024. Pada level Dinas juga dilakukan pembentukan hingga ke setiap sekolah. Pihaknya juga memberikan pelatihan bagi tiap koordinator tim yang sudah dibentuk sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan.
"Bagaimana menangani permasalahan yang terjadi. Seperti misalnya bully, rasis atau kekerasan fisik. Tim bagaimana memberikan pemahaman dan memberi pemahaman bersama," ujarnya.
Namun begitu, dia mengakui kalau tim itu belum berjalan sesuai dengan harapan. Masih ada tim yang belum terlaksana dengan masif. Tim itu belum secara rutin melakukan sosialisasi. Hal itu akan terus didorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.
"Pengamalan ini yang mendorong kami untuk mengoptimalkan peran tim itu," kata dia.
Dia mengatakan, pihaknya harus bekerja keras agar peran tim dan proses belajar keramahan anak harus dilakukan. Sebab, hasil evaluasi masih ditemukan persoalan seperti itu. Hampir setiap kegiatan bersama para kepala sekolah atau guru, pihaknya selalu mengingatkan.
"Senantiasa menghindari hukuman fisik, tapi penegakan yang bersifat edukasi. Misalnya suruh anak ke perpustakaan untuk dia meringkas. Itu kan lebih edukatif," ujar Okto.
Okto berharap agar ada kerja sama dari semua pihak guna mewujudkan sekolah ramah anak dan terhindar dari perlakuan yang kurang baik. Karena, bisa saja terjadi trauma bagi anak yang berdampak ke gangguan kesehatan mental anak itu sendiri.
Pentingnya Peran Keluarga
AnggotaDPRD NTT dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ana Waha Kolin, menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga kesehatan jiwa remaja.
Menurut Ana, gangguan kejiwaan yang dialami remaja sering kali berakar pada beban yang mereka rasakan di dalam keluarga, yang belum dapat diselesaikan.
"Remaja yang mengalami gangguan kejiwaan mungkin memiliki permasalahan di dalam keluarga yang belum terselesaikan. Mungkin ruang komunikasi di keluarga dianggap tidak penting, sehingga menyebabkan masalah pada kesehatan jiwa remaja tersebut," ujar Ana kepada Pos Kupang, Selasa (24/9).
Ana menjelaskan, selain faktor keluarga, lingkungan juga turut memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan kejiwaan seorang remaja. Lingkungan yang tidak mendukung komunikasi dan interaksi yang sehat bisa memperburuk kondisi mental seseorang.
"Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Apabila seseorang tidak diberikan ruang untuk berkomunikasi atau tidak didukung oleh lingkungan yang baik, maka ini bisa mempengaruhi kesehatan jiwa. Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab gangguan kejiwaan," jelas Ana.
Lebih lanjut, Ana menyampaikan bahwa edukasi tentang masalah kejiwaan perlu diberikan, terutama untuk membantu remaja yang cenderung menutup diri dan enggan berbicara tentang permasalahan yang mereka hadapi. Pentingnya komunikasi dua arah dalam keluarga sebagai salah satu langkah preventif.
Ana juga menyoroti kurangnya tenaga psikolog di RSJ Naimata, Kupang, yang selama ini hanya mengandalkan dokter umum dan ahli jiwa. Rumah sakit tersebut harus memiliki konselor dan psikolog untuk memberikan layanan yang lebih komprehensif dalam menangani pasien dengan gangguan kejiwaan.
"Selain dokter umum dan dokter ahli jiwa, RSJ Naimata perlu memiliki psikolog yang dapat melihat dan menangani permasalahan kejiwaan pasien secara lebih mendetail," tambahnya.
Ia berharap pemerintah segera memberikan advokasi terkait sarana dan prasarana di RSJ Naimata yang masih menjadi kendala dalam meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa di wilayah tersebut.
PTOP:
Tertinggi Bulan Januari
1.Jumlah Kunjungan
Januari : 1.599 pasien
Februari : 116 pasien
Maret : 58 pasien
April : 84 pasien
Mei : 96 pasien
Juni : 55 pasien
2.10 Penyakit:
1. Paranoid Schizophrenia (2.864 kasus)
2. Undifferentiated Schizophrenia
3. Severe Depressive Episode with Psychotic Symptoms
4. Other Specified Mental Disorders Due to Brain Damage
5. Generalized Anxiety Disorder
6. Acute and Transient Psychotic Disorder Unspecified
7. Severe Depressive Episode Without Psychotic Symptoms
8. Acute Polymorphic Psychotic Disorder Without Symptoms of Schizophrenia
9. Hebephrenic Schizophrenia
10. Panic Disorder/Episodic Paroxysmal Anxiety
(Sumber pos kupang cetak)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News