TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santa Maria Monte Carmelo Maumere merupakan salah satu sekolah unggul di Kabupaten Sikka. Pater Benediktus Bani O.Carm selaku Kepala SMAK Monte Carmelo menjelaskan langkah-langkah strategis SMAK Monte Carmelo menerapkan program tepat guna bagi siswa, guru dan juga sekolah.
Pastor yang akrab disapa Pater Beni ini pada 4 Februari 2025 di Studio Tribun Flores mengakui, sebagai sekolah baru, perjalanan yang ditempuh SMAK Monte Carmelo tidak mudah. Namun, pihaknya selalu optimis dan terus berbenah.
"Namanya sekolah baru itu memang kita harus berusaha, berjuang luar biasa terutama yang saya lihat itu soal kemampuan finansial," pungkasnya ketika hadir sebagai Narasumber dalam Flores Bicara membahas tema tentang "program unggulan SMAK Monte Carmelo."
Pater Beni mengapresiasi para guru yang "all out" dalam menjalankan tugas mereka sebagai tenaga pendidik tanpa memperhitungkan keuntungan atau kerugian yang diperoleh.
Baca juga: Tingkatkan Mutu Sekolah, SMAK Monte Carmelo Maumere Study Tiru di Beberapa Sekolah Favorit di Jawa
Para guru SMAK Monte Carmelo, bagi dia, sangat berdedikasi dan bertanggung jawab dalam mendidik siswa-siswi.
"Guru-guru itu kerja keras luar biasa untuk mendampingi peserta didik, itu yang saya lihat, poin pertama di sekolah kami, meskipun kesejahteraan yang pas-pasan tapi mereka berjuang untuk membantu peserta didik supaya berkembang dan juga akhirnya bakat minat mereka itu membantu sekolah juga dikenal," tutur mantan Guru SMA Alvares Paga ini.
Soal penerapan program, Pater Beni mengakui hal yang dilakukan SMAK Monte Carmelo kurang lebih sama dengan SMAK yang lain.
"Hanya mungkin ada beberapa yang kami terapkan di Monte Carmelo kami lihat itu agak berbeda dengan sekolah lain," tandasnya.
Program Berbasis Kebutuhan Siswa
Program yang dicanangkan di SMAK Monte Carmelo harus berbasis kebutuhan peserta didik. Dengan kata lain, setiap program yang dibuat untuk dieksekusi haruslah bermanfaat bagi perkembangan diri peserta didik.
Pater Beni menegaskan program-program yang dicanangkan dan dieksekusi tidak boleh asal jadi atau asal-asalan.
"Kita harus buat asesmen dulu, tidak bisa masuk kelas tunjuk kau mau apa, kau mau apa. Jadi kita harus perlu buat asesmen terlebih dahulu," terang dia.