P : Saudara-saudari terkasih, pada masa puasa sebagai tanda pertobatan ini, marilah kita
memanjatkan doa-doa kita kepada Allah Bapa di surga.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, dan para imam. Semoga Allah memberikan kesehatan yang baik
dan kebijaksanaan kepada mereka. Dan, semoga pengajaran dan teladan hidup mereka mendorong
kita untuk lebih memperdalam dan mengembangkan iman kita. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Semoga Allah mencurahkan berkat-Nya bagi para pemimpin
bangsa-bangsa agar mereka tidak berlomba dalam persenjataan, melainkan dalam usaha memerangi
kemiskinan rakyat. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang-orang yang menderita kelaparan. Kita memohon kepada Tuhan agar saudara-saudari kita
yang menderita kelaparan diberi jaminan hidup yang layak. Semoga semakin banyak orang yang
rela membantu mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga masa puasa dan tobat ini memberi kita kekuatan baru untuk
melawan godaan setan dalam berbagai bentuknya, Semoga kita semakin menyadari perlunya
memperbarui semangat kita untuk tetap setia kepada Tuhan dan sesama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah yang mahabaik, terimalah doa-doa ini sebagai ungkapan hati kami untuk semakin mengarahkan
hidup kami kepada-Mu dan sesama, menurut teladan Yesus Kristus. Dialah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
15. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar]diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
16. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia: Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.
20. DOA PADA MASA PRAPASKAH
Allah Bapa yang maha kuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas Masa Prapaskah yang Kau anugerahkan kepada kami. Lewat Masa Prapaskah ini, Engkau menginginkan kami untuk menyadari segala kebaikan-Mu.
Selama Masa Prapaskah ini Engkau melimpahkan rahmat untuk menyegarkan iman kami.
Engkau mengajak kami untuk bertobat, menyesali kekurangan dan dosa-dosa kami. Engkau mendorong kami melepaskan diri dari belenggu nafsu yang menyesatkan. Engkau mengajar kami untuk hidup sederhana,
mensyukuri segala anugerah-Mu, dan membantu orang-orang yang menderita. Selama Masa Prapaskah ini,
Engkau membimbing para calon baptis yang akan bersatu dengan kami melalui sakramen baptis. Dan sambil mendampingi mereka, kami pun Dikau ajak menyegarkan rahmat Baptisan yang pernah kami terima dari-Mu. Semoga karena rahmat-MU, yang Kau limpahkah selama Masa Prapaskah ini,
kami semakin suci, semakin bersatu dengan umat kesayangan-MU, dan berani meneladani Yesus Putra-MU,
yang rela menderita sengsara, wafat dan bangkit untuk menyelamatkan kami. Sebab dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, kita selalu mengalami godaan dalam hidup harian kita. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tetap teguh dalam iman kita. Kita juga didorong untuk semakin meningkatkan hidup doa, berpuasa, berpantang dan amal bakti kita bagi mereka yang menderita. Dengan cara ini kita memperkuat diri menghadapi dan mengatasi godaan. Marilah kita menjadikan Yesus sebagai teladan dalam menghadapi godaan hidup.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, Engkaulah sumber kehidupan kami. Kuatkanlah hati kami selalu agar kami selalu percaya kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari segala godaan untuk berpaling dari-Mu. Semoga iman kami
semakin bertambah kokoh, terutama dalam harihari menyongsong perayaan besar Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Putra-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP. (Kgg)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News