Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
TRIBUNFLORES.COM, KEFAMENANU - Kapolres Timor Tengah Utara (TTU), AKBP Eliana Papote melalui Kasubsi PIDM Humas Polres TTU, IPDA Markus Wilco Mitang membeberkan kronologi lengkap dua orang pendaki asal Kota Kupang yang sempat tersesat di Puncak Gunung Mutis, Kabupaten TTU, NTT.
Dikatakan IPDA Wilco, kronologi kejadian bermula ketika 6 pendaki asal Kota Kupang bergerak menuju Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten TTU, pada Sabtu, 28 Juni 2025 lalu sekira pukul 15.000 WITA.
Pada hari Minggu, 29 Juni 2025 Pukul 06.30 WITA, tim bergerak menuju ke puncak Babnain Gunung Mutis. Ketika tiba di air terjun tim pendaki dari Kefamenanu dan Atambua berangkat terlebih dahulu menuju puncak. Sedangkan tim pendaki dari Kota Kupang masih berada di seputaran air terjun untuk berpose.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki 11 Kali Tremor Non-Harmonik 6 Jam Terakhir
Setelah melakukan pose di sekitar lokasi air terjun, tim Kota Kupang bergabung bersama tim dokter dan sama-sama menuju puncak. Ketika sedang mendaki menuju puncak tim dari Kota Kupang Kupang bertemu dengan tim dari Kota Kefamenanu yang hendak kembali ke basecamp di Bukit Bijaesunan.
"Mereka sampai di puncak Babnain Mutis sekitar pukul 14.00 WITA hari Minggu,"ujarnya.
Sekitar Pukul 15.00 WITA, Veki Koro dan Wene Lodo berpamitan hendak turun duluan. Kedua pendaki ini berencana mendahului empat pendaki lain dengan maksud memasak makan malam untuk tim dari Kota Kupang.
Sekira pukul 15.15 WITA, kata IPDA Wilco, Tim Pendaki dari Kupang yang berjumlah 4 orang memutuskan untuk turun ke basecamp dan selanjutnya berencana akan kembali ke Kupang.
Ketika sedang dalam perjalanan tepatnya di pertengahan jalan sekitar Pukul 18.00 WITA, tim Kota Kupang bergabung kembali dengan tim pendaki dari Kota Kefamenanu tepatnya di sekitaran air terjun.
Saat itu, tim Kupang menerima informasi melalui pesan suara WhatsApp yang dikirim oleh salah satu pendaki bernama Wene Loda kepada kakaknya yang berada di Kupang bahwa Wene dan Veki tersesat.
"Jadi kaka dari pendaki bernama Wene ini meneruskan pesan suara tersebut kepada saudara Denisius Mau yang kebetulan bergabung dalam tim Kefa-Atambua," ungkapnya.
Setelah menerima kabar tersebut, ucap Wilco, Tim Kupang, Tim Kefamenanu dan Atambua kembali ke basecamp tepatnya di Bukit Bijaesunan. Namun, dua orang pendaki bernama Denisius Mau dan Ruben bergerak kembali menuju ke puncak untuk mencari Veki dan Wene. Namun, mereka pulang kembali lagi ke basecamp karena cuaca tidak mendukung.
Informasi mengenai tersesatnya kedua pendaki ini kemudian disampaikan kepada Tim Basarnas Kupang dan kemudian dilanjutkan dengan proses pencarian yang melibatkan BPBD Kabupaten TTU, BPBD Kabupaten Belu, Polsek Miomaffo Barat, TNI dan pemandu lokal.
Setelah dilakukan pencarian oleh Tim Terpadu selama sehari tepat pada, hari Senin, 30 Juni 2025 sekira pukul 18.25 WITA malam. Kedua pendaki ditemukan oleh dua orang Tim Basarnas dan dua orang pemandu lokal.