Dari Sapu ke SK: Kisah Paulus Pandie Oba, Petugas Jasa Kebersihan Jadi P3K di Politani Kupang

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar

POS-KUPANG.COM, KUPANG — Langkahnya perlahan menuju panggung pelantikan di Aula Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang), Rabu 29 Oktober 2025.

Di tangan Paulus Pandie Oba, kini bukan lagi alat pel, melainkan surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Suasana ruang pelantikan itu tak ubahnya seperti perjalanan hidup Paulus  sederhana, tapi penuh makna. Ia menunduk haru saat namanya disebut di antara 91 orang yang resmi dilantik hari itu.

“Saya tidak menyangka. Dulu saya hanya cleaning service,” ujarnya, saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Rabu (29/10). 

Baca juga: DKP NTT Persiapkan Bahan Untuk Penyidikan Kerusakan Terumbu Karang di Labuan Bajo

Paulus mulai bekerja di Politani Kupang sejak tahun 2011. Saat itu usianya baru 29 tahun, dan ia diterima sebagai cleaning service. 

Setiap hari ia datang pukul 07.00 pagi dan pulang pukul 16.00 sore.

"Gaji pertama saya Rp650 ribu per bulan,” ungkapnya.

Angka kecil untuk ukuran tenaga dan waktu yang ia curahkan. Tapi bagi Paulus, itu adalah pintu rezeki dan kesempatan. 

“Setiap tahun naik sedikit-sedikit. Kadang seratus ribu, kadang lima puluh ribu. Tapi saya tidak pernah mengeluh,” ujarnya sambil tersenyum.

Delapan tahun lamanya ia mengabdi sebagai petugas kebersihan. Hingga pada 2019, Paulus dipindahkan menjadi teknisi sebuah kenaikan yang sederhana, namun berarti besar bagi dirinya. 

“Waktu itu gaji beda seratus ribu dari cleaning service. Tapi saya bersyukur, berarti ada kepercayaan,” ujar Paulus.

Tantangan terbesar Paulus datang bukan dari pekerjaannya, tetapi dari pendidikannya.