Berita Manggarai
Pemkab Manggarai Akan Turunkan Tim Meninjau Kerusakan Irigasi Waemau 1 Satarmese Barat
"Ini memang aset Pemprov, tetapi Pemkab akan turunkan tim dalam 1-2 hari ini untuk lihat apa yang bisa dilakukan
Penulis: Robert Ropo | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai akan menurun tim guna meninjau langsung kondisi kerusakan irigasi Waemau I di Desa Cambir Leca, Kecamatan Satarmese Barat.
Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit menyampaikan itu kepada TRIBUNFLORES.COM, Selasa 11 November 2025.
Bupati Hery mengatakan, irigasi Waemau I merupakan aset provinsi NTT, meski demikian, Pemkab Manggarai akan menurunkan tim ke lokasi guna meninjau langsung kondisi kerusakan, sambil melaporkan kepada Pemprov NTT.
"Ini memang aset Pemprov, tetapi Pemkab akan turunkan tim dalam 1-2 hari ini untuk lihat apa yang bisa dilakukan sebagai aksi tanggap darurat," ujar Bupati Hery.
Baca juga: Sidang Paripurna di DPRD Manggarai Barat NTT Transparan dan Siapapun Boleh Tahu
Ada pun ratusan hektar lahan persawahan padi milik petani di Desa Cambir Leca, dan Desa Hilihintir, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai kekeringan, karena saluran irigasi Waemau 1 putus akibat diterjang bencana longsor.
Kepala Desa Cambir Leca, Yosef Tote Durhaman, menyampaikan itu kepada TRIBUNFLORES.COM, melalui sambungan telepon, Selasa 11 November 2025.
Yosef menerangkan, hujan lebat yang mengguyur wilayah itu pada tanggal 8 sampai 10 Oktober 2025 lalu, mengakibatkan terjadinya longsor yang menghantam saluran irigasi Waemau 1 yang menyebabkan irigasi tersebut putus total.
Pasca terjadinya bencana alam tersebut, kata Yosef, Pemerintah Desa Cambir Leca, bersama Tim SIBAT PMI dan warga pemilik lahan persawahan yang terdampak, secara manual bergotong-royong berusaha membersihkan dan menggali untuk bisa dialiri air, namun tidak berhasil diatasi karena lebar putusan mencapai 20 meter dan kondisinya sangat sulit untuk ditangani manual oleh tenaga manusia, sebab terdapat batu-batu besar dan tumpukan material yang cukup tinggi.
Yosef juga menerangkan, terkait bencana alam tersebut, ia juga telah melaporkannya kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai untuk bisa ditindaklanjuti, namun hingga saat ini belum juga terealisasi.
Yosef mengatakan, ia belum tahu secara persis apakah bendungan dan saluran irigasi yang rusak itu apakah dibangun oleh Pemkab Manggarai atau Pemprov NTT.
"Saya belum tahu persis apakah bendungan itu dibangun oleh Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Provinsi, tetapi rupanya dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi," ujarnya.
Meski demikian, ia berharap baik Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Provinsi bersama DPRD untuk segera memperhatikan kerusakan irigasi tersebut dengan secara menurunkan alat berat dan membangun kembali tembok saluran irigasi yang putus tersebut, sehingga petani kembali bisa menggarap lahan persawahan mereka.
"Harapannya supaya Pemerintah baik Kabupaten atau Provinsi segera tangani saluran irigasi yang rusak ini, karena sekitar 100 lebih Kepala Keluarga yang terdampak. Mereka tidak bisa menggarap lahan persawahan mereka karena tidak ada air, sebab irigasi itu putus total," ujar Yosef.
Ketika ditanya berapa hektar lahan persawahan yang terdampak dan berapa KK korban, Yosef belum bisa memastikan, namun ia yakini ratusan hektar lahan sawah terdampak dengan korban mencapai ratusan kepala keluarga.
"Belum terdata pasti, tapi sekitar ratusan KK yang terdampak total di Kampung Renda, Desa Persiapan Mekar dan saluran irigasi itu juga mengairi lahan persawahan bagi petani di Desa Cambir Leca yang merupakan desa induk," Ujarnya.
Warga Desa Hilihintir, Remigius Mangsi, menerangkan, kejadian longsor ini terjadi pada tanggal 9 September 2025, mengakibatkan jaringan irigasi Waemau 1 yang terletak di dusun Reda, desa Cambir Leca putus sepanjang kurang lebih 25 meter, sehingga areal persawahan yang berada di Kampung Reda, Desa Cambir Leca dan Dusun Rotok, Desa Hilihintir terancam gagal tanam.
"luas areal persawahan kurang lebih 50 hektar,,bendungan dan irigasi ini dibuat Tahun 2018 dengan pagu dana kurang lebih mencapai Rp 25 miliar," ujarnya. (rob)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
| Sidang Paripurna di DPRD Manggarai Barat NTT Transparan dan Siapapun Boleh Tahu |
|
|---|
| Akademisi dan Mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus Belajar di DPRD Manggarai Barat |
|
|---|
| ETMC XXXIV Ende: Derby Manggarai Timur, Tiara Nusa Tantang Persematim, Duel Balas Dendam |
|
|---|
| Dinkes Manggarai Barat Bekali Penjamah MBG dengan Pelatihan Keamanan dan Mutu Pangan |
|
|---|
| Hasil ETMC 2025: Perseftim Kunci Tiga Poin Usai Kalahkan Persim Manggarai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Warga-Cambir-Manggarai.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.