Banjir Bandang di Mauponggo

Akses Terputus Akibat Banjir, Balai PJN NTT Akan Bangun Dua Jembatan Beli di Mauponggo

"Kedepannya nanti kami akan mengirimkan dua jembatan beli untuk kedua titik ini untuk menjadi jembatan sementara

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
JALAN DARURAT - Bekas jembatan Teodhae 1 yang menghubungkan Kampung Puuboa–Sawu yang rata dengan tanah akibat terseret banjir bandang. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Selain mengirimkan sebuah eksavator untuk membantu membersihkan beberapa titik longsor di ruas jalan Gako-Mauponggo, Balai PJN Wilayah IV NTT juga rencananya akan membangun jembatan beli untuk dua jembatan di Desa Sawu yang ambruk akibat dihantam banjir bandang, Senin (8/9/2025) sore.

Dua jembatan beli itu rencananya akan dibangun di bekas jembatan Teodhae 2 yang menghubungkan Kampung Sawu–Mulakoli dan bekas jembatan Teodhae 1 yang menghubungkan Kampung Puuboa–Sawu.

"Kedepannya nanti kami akan mengirimkan dua jembatan beli untuk kedua titik ini untuk menjadi jembatan sementara supaya lalu lintas kendaraan bisa lancar," jelas Ariel Arison Adam dari Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga BPJN NTT, Kamis (11/9/2025) di Desa Sawu.

Dua jembatan beli dengan panjang masing-masing 30 meter itu akan dikirim dari Kupang dalam waktu dekat dan akan segera dikerjakan.

 

Baca juga: Banjir Bandang di Mauponggo: Rumah Warga Koke Hilang, Tinggal Puing dan Pondasi

 

 

Ia juga mengatakan, pihaknya akan mengirimkan tambahan satu eksavator untuk membantu membersihkan material bebatuan pasca bencana banjir bandang yang hingga saat ini masih belum selesai dikerjakan.

Warga Lihat Kaki dan Dengar Teriakan Minta Tolong

Bencana banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, yang merupakan daerah terdampak paling parah dari 18 desa di empat kecamatan di Kabupaten Nagekeo masih menyisakan trauma yang mendalam bagi warga.

Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Pulau Flores sejak Minggu (7/9/2025) malam hingga Selasa (9/9/2025) pagi termasuk wilayah Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo mengakibatkan longsor hingga banjir bandang di wilayah itu.

Di Kecamatan Mauponggo sendiri, tercatat lima orang meninggal dunia, tiga orang masih dalam pencarian, satu orang dirawat di RSUD Aeramo dan beberapa warga dilaporkan luka-luka serta puluhan rumah yang berada di bantaran Kali Lowo Koke rusak berat hingga rata tanah.

Wilhelmus Albertus Dheke, Kepala Dusun Sawu 1, Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo mengisahkan, pada Senin (8/9/2025) sore sekitar pukul 16.00 WITA sudah terjadi banjir yang lumayan besar.

Sekitar pukul 17.00 WITA, banjir yang melanda wilayah itu sempat surut. Namun sekitar pukul 19.00 WITA, banjir besar mulai menerjang wilayah itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved