Berita Ngada
Kelangkaan Solar di Bajawa Ganggu Proyek dan Aktivitas Petani, Ini Sebabnya
Berto, seorang sopir dump truk di Bajawa, mengaku sudah empat hari harus menunggu hingga malam hari untuk mendapatkan solar
Penulis: Charles Abar | Editor: Ricko Wawo
Ringkasan Berita:
- Pasokan solar di SPBU Bajawa mengalami kelangkaan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan antrean panjang kendaraan, terutama truk proyek dan alat pertanian.
- Supervisor SPBU, Martin Bria, menyebut pengiriman dari depot tidak stabil sehingga stok cepat habis.
- Sopir truk proyek mengeluhkan antrean yang menghambat pekerjaan, sementara petani kesulitan memulai musim tanam karena keterbatasan bahan bakar untuk traktor dan penggilingan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA – Pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU 54.864.02 Bajawa, Kabupaten Ngada, mengalami kelangkaan dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat antrean kendaraan, terutama truk proyek dan alat pertanian, semakin panjang setiap malam.
Supervisor SPBU Martin Bria membenarkan adanya keterbatasan stok solar yang dikirim ke SPBU. Menurutnya, pengiriman solar dari depot kerap tidak stabil sehingga pasokan cepat habis.
“Kami tetap layani masyarakat sesuai stok yang ada. Kalau suplai dari depot terlambat, otomatis antrean menumpuk,” jelas Martin, Kamis (6/11/2025).
Baca juga: Keluh Kesah Bupati Flores Timur Akibat Pemangkasan Dana Transfer Daerah
Kelangkaan ini mulai berdampak pada sejumlah sektor di Kabupaten Ngada.
Berto, seorang sopir dump truk di Bajawa, mengaku sudah empat hari harus menunggu hingga malam hari untuk mendapatkan solar. Ia khawatir kondisi ini menghambat pekerjaan proyek yang sedang berjalan.
“Kami muat material untuk proyek. Kalau antre sampai dua hari, pekerjaan di lapangan pasti tertunda,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Stanislaus, warga yang mengaku aktivitas pertanian pun ikut terdampak. Menurutnya, solar menjadi kebutuhan utama petani saat musim tanam.
“Traktor butuh solar, penggilingan juga butuh solar. Kalau situasi seperti ini terus, petani akan sulit mulai musim tanam,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Ngada diharapkan segera berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan BPH Migas untuk memastikan pasokan solar kembali normal agar kegiatan ekonomi masyarakat tidak terganggu.
“Kita berharap pemerintah cepat mengatasi persoalan ini agar situasi kembali normal,” ungkapnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/SPBU-TURIKISA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.