Berita Ngada

Kisah Yohanes Siwe Mantan Kadis Sosial Ngada, Usai Pensiun Jualan Nasi Campur

Tahun 2022, Yohanes resmi pensiun setelah puluhan tahun mengabdi sebagai aparatur sipil negara. Namun, alih-alih

Penulis: Charles Abar | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
SOSOK - Yohanes Vianey Siwe, mantan kepala Dinas Sosial Ngada mengisi waktu pensiun dengan jualan nasi campur di Jalan Pertandean Kota Bajawa, Rabu 12 September 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Fajar baru saja merekah di kota Bajawa. Kabut tipis masih menggantung di udara dingin ketika aroma nasi campur menyeruak dari sebuah lapak sederhana di pinggir jalan Pertandean.

Di balik gerobak kayu dan termos nasi, berdiri sosok lelaki berusia senja, tangannya cekatan menyendok nasi, lauk dan sambal untuk para pelanggan yang datang silih berganti.

Dialah Yohanes Vianey Siwe, mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngada, yang kini menikmati masa pensiunnya bukan di kursi malas atau taman belakang rumah, melainkan di balik gerobak nasi campur.

Tahun 2022, Yohanes resmi pensiun setelah puluhan tahun mengabdi sebagai aparatur sipil negara. Namun, alih-alih menikmati masa tua dengan santai, ayah tiga anak ini memilih jalan berbeda.

 

Baca juga: Pemain Cadangan Menyala, Richard Bhara Hantarkan PSN Ngada ke Puncak Grup B ETMC XXXIV Ende

 

 

“Kalau saya duduk diam di rumah, nanti malah stres,” ujarnya sambil tersenyum ketika ditemui di lapaknya, Rabu (12/11/2025).

“Saya masih punya tanggung jawab. Anak masih sekolah, ada yang kuliah. Jadi jualan ini jadi berkat buat kami,” kata dia.

Setiap pagi, pukul enam Wita, Yohanes bersama istrinya sudah siap melayani pelanggan setia.

Di balik terpal merah biru yang jadi atap lapak, ia menyajikan nasi campur hangat dengan lauk rumahan ayam,  sayur urap, ikan dan sambal khas Bajawa. Dari jualan itu, ia bisa mendapatkan sekitar dua ratus hingga tiga ratus ribu rupiah per hari.

“Sudah cukup untuk makan dan kebutuhan harian,” katanya. “Yang penting halal dan kita tidak merepotkan orang lain,” imbuhnya.

Sebagai mantan pejabat, tak sedikit yang terkejut melihat Yohanes berjualan di pinggir jalan. Tapi baginya, bekerja bukan soal gengsi.

“Kalau saya malu, malu sama siapa?” ia balik bertanya. “Saya bukan siapa-siapa lagi. Sekarang saya bagian dari masyarakat biasa. Yang penting, hidup jujur dan tidak berlebihan.”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved