Berita Ngada

Tim Gabungan Basarnas Maumere dan BPBD Ngada Cari Nelayan Hilang di Perairan Aimere

Pencarian nelayan asal Kecamatan Inerie Kabupaten Ngada hilang sejak Jumat 1 Oktober 2021 melibatkan tim gabungan Basarnas Maumere dan BPBD Ngada

Editor: Egy Moa
ISTIMEWA
Tim Basarnas melakukan pencarian nelayan hilang di Perairan Aimere, Minggu 3 Oktober 2021. 

Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM,Tommy Mbenu Nulangi

TRIBUN FLORES.COM,BAJAWA-Basarnas Maumere dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada melakukan pencarian terhadap Martinus Lawe (60) yang hilang di perairan Laut Aimere sejak Jumat 1 Oktober 2021.

Pencarian dipimpin Ketua Penanggungawab Basarnas Maumere Riswan Dwi Putra dengan lima orang anggota Basarnas Maumere serta dua anggota Basarnas Ende.

Selain itu melibatkan delapan personil Tagana Kabupaten Ngada, empat anggota Polsek Aimere,Sekcam Aimere Ambrosius Suri bersama aparat pemerintah kecamatan, relawan dan keluarga korban.

Pelaksana harian (Plh) Kapolsek Aimere, Ipda Juliardi Sinambela SH mengatakan, pencarian korban dilakukan sampai radius Teluk Aimere menggunakan perahu karet.

Baca juga: Hari Keempat Nelayan Asal Ngada Hilang di Perairan Aimere

Tim juga melakukan pencarian ke arah pesisir pantai Desa Waesae, Kecamatan Aimere.

"Sampai saat ini, tim masih melakukan pencarian terhadap orang hilang,"katanya Minggu 3 Oktober 2021.

Juliardi mengatakan cuaca di lokasi kejadian, kondisi cuaca dalam mendung dan posisi air laut bergelombang.

Diberitakan sebelumnya, Martinus Lawe (60) warga RT 003, Dusun 1 Pali, Desa Warupele II, Kecamatan Inerie hilang di perairan laut Aimere sejak Jumat 1 Oktoner 2021.

Baca juga: Murid SD di Ngada Jadi Korban ‘Kekerasan’ Pelajar SMA  

Pria yang biasa disapa Tinus hilang ketika melaut memakai sampan kecil.

Pelaksana harian Kapolsek Aimere, Ipda Juliardi Sinambela SH menjelaskan,sekitar pukul 06.00 Wita Jumat 1 Oktober 2021 Antonius Lado bersama Benediktus Zenge hendak pulang ke darat setelah melaut di Perairan Aimere menggunakan perahu motor ukuran panjang 7 meter dan lebar 1,20 meter. Keduanya menyaksikan sebuah smapan kecil.

Mereka mendekati sampan kecil tersebut namun tidak menemukan orangnya.Mereka hanya melihat peralatan pancing dan sekitar empat ekor ikan parang dan tali senar menyangkut di sayap sampan kecil.

Setibanya di rumah, Antonius Lado menelpon Nelis Riwa mengecek di Lekogoko siapa yang mempunyai perahu kecil. Antonius menyampaikan hanya melihat barang-barangnya tanpa pemilik perahu.

Baca juga: Kantor Pertanahan Ngada Canangkan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

Mendengar informasi tersebut, Nelis Riwa menyampaikan kepada Petrus Bhara dan Petronela Pea supaya mengecek kepada istri Tinus apakah suaminya pergi melaut atau tidak.

Petrus Bhara bersama dengan Matias Gelu menuju ke kampung Foa di rumah korban. Namun rumah milik korban dalam keadaan tutup dan tidak ada orang.

Keduanya menuju ke pantai melihat apakah perahu kecil milik korban ada di pantai atau tidak. Namun mereka tidak melihat sampan milik korban.

Karena sampan milik korban tidak ada di pantai, Petrus Bhara meminta kepada tetangga korban Anastasia Gili dan Modesta supaya menyampaikan kepada istri korban apakah korban sudah pulang mancing atau belum.

Baca juga: Bupati Ngada,Tidak Ada Kepentingan Politik Pemberhentian Badan Pengawas PDAM

Pada saat itu istri Tinus,Yasinta Nedo menyampaikan bahwa korban sejak Kamis 30 September 2021 sekitar pukul 16.00 wita melaut menggunakan sampan kecil. Namun sampai Jumat 1 Oktober 2021, pukul 08.00 Wita belum pulang ke rumah.

Kemudian Matias Gelu bersama Basilus Milo menuju ke pantai Kali Tiga di Desa Waesae, Kecamatan Aimere menyaksikan sampan kecil milik korban sedang berlabuh di laut yang jaraknya sekitar 600 meter dari bibir pantai.

Melihat sampan berlaku di laut, Matias Gelu bersama Basilus Milo bergegas menuju ke laut memakai sampan milik warga Desa Waesae. Setelah tiba di lokasi ternyata benar sampan kecil tersebut milik Martinus Lawe.

Melihat korban tidak ada di sampan, Matias Gelu dan Basilius Milo langsung menarik senar yang menyangkut di kayu sayap sampan kecil milik korban. Mereka langsung membawa sampan korban ke Pantai Kali Tiga.

Baca juga: Pemberhentian Dewan Pengawas PDAM Ngada Dinilai DPRD Syarat Politik

Keduanya langsung menuju ke Polsek Aimere untuk melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian di Polsek tersebut.

Anggota Polsek Aimere melakukan pencarian terhadap korban bersama dengan keluarga menggunakan perahu motor.

Namun sampai dengan saat dilaporkan, nelayan tersebut juga belum ditemukan.

Berita Ngada lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved