Berita Manggarai
Susteran Gembala Baik Ruteng Fokus Pemberdayaan Bagi Kaum Perempuan
Saat itu banyak sekali kaum ibu yang melakukan konseling terkait masalah-masalah keluarga di Susteran Gembala Baik.
Selain minuman herbal, gembala baik juga menyediakan hasil olahan kopi dalam kemasan dari bahan baku hasil kopi dari petani di Manggarai dengan konsep olahan modern.
Hal itu suster Natalia dan timnya melakukan olahan kopi dalam kemasan berawal ketika harga kopi di Manggarai dibeli dengan harga yang sangat murah, padahal ketika suda diolah satu cangkir kopi bisa menjadi 25-30 Ribu.
"Maka kita mencoba untuk mengolah kopi, bagamana supaya kopi Manggarai atau Flores, bisa dijual dengan harga selayaknya," katanya.
Sementara manfaat dari obat herbal yang di produksi oleh gembala baik Ruteng untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti Hepatitis, Lambung, mulai dari pencegahan sampai pada penyembuhan.
Keterampilan tenun juga menjadi perhatian penuh dari gembala baik Ruteng, sehingga pemberdyaan bagi pengrajin juga merupakan pemberdayaan bagian dari upaya pencegahan Human Trafiking.
Dari tenunan yang dihasilkan oleh penenun dari Cibal maupun Todo hanya menghasilkan kain, seperti Songke dan Kemumu.
Baca juga: Stok Minyak Goreng di Perum Bulog Larantuka Kosong
Sehingga untuk mendapatkan nilai tambah dan mengikuti selera pasar Susteran Gembal Baik Ruteng membuat inovasi dari kain tersebut dengan membuat dalam bentuk dompet, topi, tas dan dalam bentuk sovenir lain seperti selendang.
"Kalau hanya dalam bentuk kain, itu Sulit sekali kami menjualnya, sehingga kami harus kreatif dan inovasi mengubah bentuk selendang, tas, topi, dompet , kami melihat ini bagus untuk wisatawan sebagai oleh-oleh," ujarnya.
"Dari situ kami mengajak ibu-ibu untuk membawa tenunan di gembala baik lalu setelah itu diolah lagi," tambah Suster Natalia.
Hingga kini jumlah ibu-ibu yang bekerja di gembala baik berjumlah 15 orang dengan masing-masing tugas di bagian olahan obat herbal, menjahit, sampai mengolah Kopi. (Cr2).