Kasus Penganiayaan di Sikka

Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku Penganiayaan Pria di Sikka, 1 Anak Dibawa Umur

Kapolsek Alok, Ipda Daniel M. Tunu, menyampaikan keempat orang tersebut sementara diamankan untuk proses penyelidikan lanjutan.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / NOFRI FUKA
KETERANGAN PERS - Ipda Daniel M. Tunu sedang memberikan keterangan pers di Polsek Alok, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Selasa 12 April 2022. 

Dalam perjalanan teman-teman Terduga pelaku rupanya sudah menunggu di sekitar jalan Litbang. Setibanya di lokasi para terduga pelaku, Antonius dianiaya dan diancam.

"Mereka datang serang saya, langsung pukul saya tarik ke semak situ suruh saya diam, kalau saya tidak diam mereka bunuh saya kasih mati nanti keluarga datang ambil mayatnya disitu," ujar Antonius saat dijumpai TRIBUNFLORES.COM Senin 4 April 2022.

Kata dia, terduga para pelaku lalu meminta uang sejumlah Rp 1,5 juta pada Antonius sambil mengancamnya.

Antonius mengaku bahwa ia tidak memiliki uang dengan jumlah tersebut dan menawarkan uang sejumlah Rp 1 juta. Dan para pelaku lalu membiarkan Antonius untuk kembali dan mengambil uang.

Antonius lalu dibiarkan kembali ke tempat usahanya dan ia meminta uang pada keluarga tanpa memberitahukan kondisi yang sedang dialaminya karena sudah diancam oleh para pelaku.

Setelah mengambil uang untuk diberikan pada para pelaku, ia kembali ke tempat para pelaku tadi menunggunya. Namun belum sampai di tempat tersebut, Antonius berusaha kabur dan lari dari para pelaku.

Baca juga: Unwira Kupang Tak Larang Mahasiswa Demonstrasi


Para pelaku lalu mengejar Antonius menggunakan 3 unit kendaraan bermotor. Antonius yang panik terus berlari menghindari kejaran para pelaku.

Antonius terus berlari hingga tiba di depan SMAN 2 Maumere, di sana ia melihat anak-anak yang sedang berkumpul di lapangan futsal SMAN 2 Maumere. Ia pun lari menuju arah mereka dan meminta pertolongan pada anak-anak tersebut.

Antonius kemudian meminjam handphone salah satu anak-anak untuk menghubungi keluarganya, namun karena tidak menghafal nomor handphone milik keluarganya ia pun akhirnya meminta untuk diantar kerumahnya di Ilegetang.

Setelah diantar dan tiba dirumah, Antonius dan keluarga lalu melaporkan kejadian tersebut pada pihak Kepolisian Polsek Alok.

Menurut Antonius para pelaku sempat mengambil uang darinya sejumlah Rp 150 ribu dan handphone miliknya.

"Waktu itu mereka ambil uang Rp 150 ribu, mereka raba-raba dapat hanya Rp 150 ribu," ujar Antonius.

Kini, pipi Antonius dalam kondisi masih memar akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para terduga pelaku. 

Berita Maumere lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved