Berita NTT
Cerita Siswi SD Anak Yatim Piatu di NTT, Duduk Sendirian Sambil Menangis saat Pengumuman Kelulusan
Siswa yang akrab disapa Wati itu menangis dalam ruangan kelas. Orangtua siswa dan guru ikut sedih.
"Jujur, secara pribadi saya sangat sedih sekali dengan situasi yang kami alami dalam ruangan kelas VI kemarin. Terlihat pada foto sangat jelas, ada anak yang didampingi orangtua, sedangkan adik kita ini (Wati) hanyalah seorang diri," ujar Alfrits.
"Terlintas dalam benak saya, apakah orangtuanya sedang sibuk sehingga tidak ada yang mendampinginya? Ketika ia ditanya oleh wali kelas mereka Pak Kanisius Nube, siapa yang mendampingi? Ia pun menjawab Bapak Ani yang dampingi," sambungnya.
Baca juga: Temuan Tulang Belulang Diduga Manusia Purba di Flotim, Sekdes Waibao: Diteliti Arkeolog Perancis
Seiring berjalannya waktu kegiatan pengumuman, Wati pun mulai menunjukkan raut wajah yang sedih.
"Sampailah ketika mereka satu per satu ditanya akan lanjut ke sekolah manakah setelah mereka lulus di SDN Fatke? Murid pertama menjawab bersama orangtua dengan kompak di SMP," kata Alfrits.
"Sampailah ke adik kita Wati, tanpa menjawab, dia pun tertunduk sambil menguraikan air matanya," tambah Alfrits yang ikut sedih.
Jawaban Wati, seketika membuat seisi ruangan kelas yang semula penuh kegembiraan menjadi hening. Semuanya langsung menangis, saat mengetahui Wati ternyata anak yatim piatu.
"Wati ini anak kedua. Kakaknya laki-laki sekarang kelas 3 SMP, sedangkan adik perempuannya kelas V. Mereka selama ini diasuh oleh tantenya yang adalah janda," kata Alfrits.

Bantuan untuk Wati
Unggahan Alfrits itu ditanggapi sebuah yayasan di bawah naungan para biarawati di Yogyakarta. Pengurus yayasan itu menghubungi tante Wati.
"Tadi kami sudah dihubungi oleh suster dari Yayasan di Yogyakarta," ungkap Sikudina Kofan (56).
Menurut Sikudina, setelah berembuk dengan keluarga besarnya, mereka pun sepakat mengirim Wati ke yayasan tersebut.
Pihak yayasan, lanjut Sikudina, akan menanggung biaya pendidikan Wati hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Sikudina pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah memperhatikan Wati, terutama guru Alfrits Koa yang telah mengunggah foto Wati ke media sosial sehingga menjadi atensi banyak pihak.
Cita-cita menjadi guru
Sementara itu, Wati yang dihubungi Kompas.com secara terpisah, mengaku sangat gembira dengan hal itu.