Berita Sikka

SPBU Pemkab Sikka Bangkrut, 10 Bulan Gaji Karyawan Tak Dibayar

Semenjak awal tahun 2022 hingga saat ini,11 karyawan SPBU Waidoko milik Pemda Sikka yang dikelola Perumda Mawarani belum membayar gaji 11 karyawannya.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/PAULUS KEBELEN
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Waidoko di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Senin 17 Oktober 2022. 

Sejak dirumahkan, Agus menyambung hidup dengan bekerja serabutan. Meski kebutuhan hidup selama satu bulan nyaris tak terpenuhi, Agus mengaku pasrah kendati haknya seperti dirampas.

"Kami hanya bisa pasrah dengan keadaan, sambil berharap pemerintah membayar gaji kami selama sepuluh bulan ini," katanya bernada tenggelam.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Sikka, Pemilik Rumah: Kemungkinan Anak-anak Lupa Matikan Lilin

Yosef Yeriko (37), rekan Agus da Costa, juga mengungkapkan hal serupa. Kondisi keuangan keluarga semakin memperihatinkan ditambah biaya uang sekolah dua anaknya di bangku SD dan SMP.

"Anak sulung SMP kelas II, anak yang kedua masih kelas V SD. Biaya pendidikan dan makan minum sehari-hari sulit," ungkapnya.

Yosef menambahkan, meski perusahaan sudah pailit, namun hak semua karyawan wajib diberikan untuk menyambung hidup bersama keluarga. Yosef yang pasrah mengandalkan tenaganya bekerja serabutan.

Direktur Utama Perumda Mawarani Maumere, Yulianto Valentino Moan Dareng, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu belum bisa memberikan keterangan soal alasan bangkrutnya SPBU Waidoko.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Rumah di Sikka, Uang Puluhan Juta dan 2 Laptop Ludes

Yulianto hanya meminta wartawan menunggu sampai mengundang awak media untuk memberikan keterangan pers (konverensi pers).

"Nanti saya undang tim lengkap, baru saya menyampaikan kepada teman-teman media," ujarnya saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Jumat 21 Oktober 2022.

Diberitakan sebelumnya, SPBU Waidoko di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka diduga bangkrut sehingga menutup operasional hampir setahun. 

SPBU ini dikelola Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Mawarani untuk melayani masyarakat bagian utara Kota Maumere. Letaknya sangat strategis berada di sisi jalan provinsi trans utara Pulau Flores, Maumere-Magepanda

Baca juga: 28 Rumah di Kampung Ndoko Tanawawo Sikka Belum Dialiri Listrik hingga Kondisi Jalan Memprihatikan

.Kepala Bagian Ekonomi Setda Sikka, Yakobus Oktavianus Florino mengakui SPBU Waidoko tidak berjalan hampir setahun karena kehabisan anggaran.

"Tidak aktif lagi karena anggaran sudah habis. Mereka (Perumda Mawarani) belum datang melaporkan keadaan keuangan mereka seperti apa," katanya kepada wartawan, Senin 17 Oktober 2022.

Bagian Ekonomi Setda Sikka sebagai salah satu pengawas masih menunggu pengelola perusahaan untuk melaporkan keadaan keuangan secara terperinci serta rencana bisnis ke depan.

"Kita hanya dapatkan informasi secara lisan bahwa sudah tidak beroperasi lagi. Untuk laporan secara rinci dan berita acaranya kita belum terima," jelasnya.

Informasi dihimpun dari konsumen dan warga sekitar, menyebutkan sewaktu masih beroperasi, SPBU ini lebih sering menjual 'angin'.

"Kami lebih sering isi di tempat lain dari pada di sini," ujar warga RT 09 RW 02 tanpa memberikan identitas, Senin 17 Oktober 2022.

Berita Sikka lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved