Penemuan Mayat di Kupang

3 Mayat Terapung di Bolok, Tabita Turwewi : Saya Tidak Bisa Tidur Sampai Pagi

Menurut Turwewi, suaminya bersama dua korban keluar dari rumah pada Sabtu 26 November 2022 sekitar pukul 17:00 Wita.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-POLSEK KUPANG BARAT
EVAKUASI - Petugas saat mengevakuasi tiga jenazah terapung di pesisir Pantai Lalendo Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, Minggu 27 November 2022 pagi. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Tabita Turwewi istri dari Nino Marthen Puay salah satu korban yang meninggal di perairan Lalendo Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang mengakui tanda yang dialami yakni dirinya tidak bisa tidur sepanjang malam.

"Kalau tanda itu, saya tidak bisa tidur sampai pagi. Padahal tidak biasa seperti itu," ujar Tabita Turwewi saat ditemui di depan ruang jenazah RSB Titus Uly Kupang, Minggu 27 November 2022.

Untuk diketahui Nino Marthen Puay adalah salah satu korban yang ditemukan tidak bernyawa lagi di Pantai Lalendo, Bolok , Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Menurut Turwewi, suaminya bersama dua korban keluar dari rumah pada Sabtu 26 November 2022 sekitar pukul 17:00 Wita.

Baca juga: Bernadus Kaget dan Panik saat Lihat 3 Mayat Terapung di Bolok, Dikira Buaya

 

Ditanyai apakah korban sudah sering melaut, Turwewi mengakui, korban biasanya pergi mencari ikan jika tidak masuk bekerja.

"Sudah biasa korban pergi mencari ikan, kalau tidak pergi bekerja," katanya.

Dia mengakui, suaminya biasa bekerja di Kampus STIKes Maranatha Kupang.

Sedangkan soal tanda-tanda yang dialami saat suaminya pergi melaut, sambil meneteskan air mata, Turwewi mengatakan, saat suaminya bersama dua korban lainnya pergi melaut dirinya, tidak bisa tidur hingga pagi.

"Saya tadi malam tidak bisa tidur sampai pagi. Tadi malam, saya sempat hubungi handphone salah satu korban, tapi yang angkat istirnya karena tidak bawa handphone," katanya.

Turwewi mengatakan, hingga pagi dirinya tidak bisa tidur walaupun dia memaksa untuk menutup mata.

"Mungkin itu tanda yang saya alami, ternyata suami saya meninggal dunia," katanya.

Dia mengakui, pada Minggu 27 November sekitar pukul 06:00 wita dirinya mengetahui bahwa suaminya sudah tiada.

"Tadi kami dihubungi bahwa suami saya ditemukan di perairan Lalendo Bolok sudah meninggal dunia," ujarnya.

Untuk diketahui dalam peristiwa ini ada tiga jenazah yakni Nino Marthen Puay, Ardi Frengki Puay dan Devrit Puay.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Bolok Temukan 3 Jenazah di Pantai Lalendo Kupang Barat

Bernadus Kaget dan Panik

Tiga jasad terapung di Pantai Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Pertama kali ditemukan oleh dua nelayan pemanah ikan, Minggu 27 November 2022 sekitar pukul 04.00 Wita.

Tempat kejadian perkara (TKP) di Pantai Lalendo, wilayah RT 12 Dusun 3 Desa Bolok.

Seorang nelayan pemanah ikan bernama Bernadus Atin (33). Bernadus menuturkan dia bersama temannya tiba di TKP sekitar pukul 03.00 Wita.

Keduanya melihat ada dua unit motor yang terparkir. Awalnya Bernadus dan temannya mengira sepeda motor itu milik warga yang sedang memancing.

Pasalnya, lokasi itu merupakan area mancing dan memanah ikan pada malam hari.

"Pas lagi panah-panah, kawan bilang ikan tidak ada jadi mau ke tebing. Saya bilang tidak usah lagi, matahari sudah mau naik, orang mau ke gereja juga," ujarnya.

"Pas mau pulang, teman satu itu lihat duluan. Jadi kaget, pikir buaya. Saya senter sekiranya tidak ada. Kawan datang bilang ada ketemu mayat. Pas balik, satu di saya punya samping. Beta panik, kaget langsung berenang cepat," tambah Bernadus.

Dalam keadaan panik, Bernadus dan temannya berlarian meninggalkan lokasi lalu mencari pertolongan ke aparat kepolisian dan anggota TNI.

Awalnya Bernadus tidak mengetahui keadaan mayat secara detail. Dia baru tahu secara jelas ketika kembali bersama warga dan aparat keamanan sekitar pukul 06.00 Wita.

Menurut Bernadus, mayat dalam keadaan terikat tali di bagian perut. Dia menduga tali itu digunakan untuk menjaga wadah ikan yang layaknya digunakan juga nelayan lainnya.

Bernadus mengatakan, tempat itu memang agak berbeda dengan lokasi lain. Pada bagian tepian lautnya cukup dalam, sementara pada bagian tengah justru terdapat karang sehingga ketinggian air tidak membahayakan.

Dia menduga, ketiga korban panik lalu tenggelam akibat air laut yang tiba-tiba pasang. Bernadus menyebut, bagi pelaut yang tidak terbiasa dengan perairan itu agar berhati-hati.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022, Jadikan Pribadi yang Selalu Mengandalkan Tuhan

Selama ini memang jarang sekali orang luar menyelam di kawasan itu. Terkecuali air laut surut musiman yang sering juga diikuti warga lain untuk mencari siput.

Bernadus membenarkan kawasan itu memang sepih dari aktivitas warga. Sejak kejadian penemuan mayat itu, Bernadus mengaku belum bisa makan karena masih terus terbayang.

Kepala Desa Bolok Yeskiel Tabun heran ada penemuan tiga mayat di wilayahnya saat bersamaan. Menurutnya, belum pernah ada kejadian seperti saat ini sebelumnya.

"Saya tadi pagi dengar itu di gereja, saya bingung juga. Kok aneh sekali, kok tiba-tiba ada yang meninggal ditempat itu, ada tiga orang memang," kata Yeskiel Tabun, Minggu 27 November.

Yeskiel menyebut tempat itu juga sering didatangi buaya. Namun buaya tidak sembarang dan kemunculan bintang reptil itu sering tidak terduga. Sejauh ini tidak ada kejadian yang disebabkan oleh buaya.

Dia berharap dengan kejadian ini warga Bolok dan lainnya lebih waspada ketika beraktivitas di Pantai Lalendo.

Belakangan terungkap identitas korban, yaitu Ardi Puay, Devrit Puay dan Nino Marthen Puay. Beberapa saat setelah ditemukan, aparat keamanan bersama warga mengevakuasi korban.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022, Mari Tingkatkan Iman Kita

Ketiga mayat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara atau RSB Drs Titus Uly Kupang. Setelah melakukan visum luar, mayat dimandikan. Kemudian jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka.

Seorang anggota keluarga korban, Tabita Turwewi mengatakan, ketiga korban pergi melaut pada Sabtu 26 November 2022, sekitar pukul 17:00 wita.

"Informasi soal penemuan jenazah ini kami dapat pada Minggu pagi," ujar Turwewi. (Pos Kupang.Com).

Berita NTT lainnya

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved