Berita NTT

Pria di NTT Kehilangan Uang Rp 14 Juta Usai Klik Link Undangan Pernikahan via WhatsApp

Pria di NTT juga warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT, kehilangan uang Rp 14 juta dalam rekening bank usai klik undangan di W

Editor: Gordy Donovan
ILUSTRASI
ILUSTRASI UANG - Gambar uang pecahan Rp 100.000. Derasmus Kenlopo, warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kehilangan uang Rp 14 juta dalam rekening tabungan salah satu bank badan usaha milik negara (BUMN) miliknya. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPNAG - Derasmus Kenlopo, warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kehilangan uang Rp 14 juta dalam rekening tabungan salah satu bank badan usaha milik negara (BUMN) miliknya.

"Uang saya Rp 14 juta dalam rekening, sekarang hanya tersisa Rp 25.000," ungkap Derasmus, kepada Kompas.com, Senin (16/1/2023) malam.

Menurut Derasmus, uang itu lenyap setelah mengeklik undangan pernikahan yang diterima lewat pesan WhatsApp, Selasa (10/1/2023).

Setelah uangnya hilang, Derasmus mendatangi Markas Kepolisian Resor Kupang Kota, untuk melaporkan kejadian itu.

Baca juga: Bupati Alor, Amon Djobo Ancam Pecat ASN yang Terlibat Politik Praktis

 

Berawal terima pesan WhatsApp

Dilansir Kompas.Com, Derasmus menuturkan, peristiwa itu bermula ketika menerima pesan WhatsApp yang berisi undangan nikah.

Saat link undangan pernikahan itu diklik, Derasmus mendapati data dirinya muncul di layar ponsel.

Beberapa saat kemudian, muncul pemberitahuan melalui aplikasi bank miliknya bahwa telah terjadi transaksi ke rekening lain.

Mengetahui hal itu, Derasmus mencoba masuk ke aplikasi tersebut, tetapi tidak bisa diakses karena kata sandi telah diganti orang tak dikenal.

"Saya langsung bergerak menuju ATM di jalan Naimata, Kecamatan Maulafa untuk cek melalui ATM. Saya kaget, karena uang hanya tersisa Rp 25.000. Padahal saya ada simpan Rp 14 juta," ungkap dia.

Baca juga: Pelajar di NTT Dilaporkan ke Polisi, Diduga Hamili Anak Dibawah Umur

Derasmus mengaku, uang itu merupakan sisa pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) yang sebelumnya berjumlah Rp 45 juta. Sebagian uang pinjaman itu dipakai untuk melunasi utang lain.

Sedangkan sisa Rp 14 juta yang berada di rekening akan digunakan sebagai modal usaha las. Namun, uang itu justru hilang sebelum dipakai.Selain melapor ke polisi, Derasmus sudah mendatangi pihak bank untuk meminta pertanggujawaban. Namun, pihak bank menyebut tak memiliki kewenangan karena ada proses transaksi.

"Mereka bilang bukan tanggung jawab mereka, jadi hanya print out rekening koran saja," ungkap dia.

Derasmus mengaku kecewa dengan tingkat keamanan aplikasi milik bank tersebut. Ia pun masih menunggu kabar dari polisi dan pihak bank.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved