Berita NTT

Nasi dan Lauk Penyumbang Inflasi di Provinsi NTT 

Bank Indonesia memperlihatkan komitmennya menekan laju inflasi di Provinsi NTT dengan penguatan sinergi gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/ASTI DHEMA
Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, S. Donny H. Heatubun  

Berdasarkan data BPS Provinsi NTT, pada Januari 2023 Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 1,01 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,81 persen persen (mtm) dan rata-rata inflasi bulan Januari dalam 3 tahun terakhir 0,65 persen (mtm). 

Tingkat inflasi IHK tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nasional dan Bali Nusra yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,34 persen (mtm), dan 0,64 persen (mtm).

Secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang menyumbang inflasi adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, yaitu nasi dengan lauk 0,13 persen (mtm), daging ayam ras 0,12 persen(mtm), cabai rawit 0,12 persen (mtm), tomat 0,11 persen (mtm), dan beras 0,07 persen (mtm)

Secara tahunan Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 6,65 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional dan Balinusra yang masing-masing tercatat sebesar 5,28 persen (yoy) dan 5,97 persen (yay).

Baca juga: SEA Games Sudah Lewat, Bonus Pesilat NTT Belum Diberikan KONI  NTT

Namun demikian, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga pada beberapa komoditas seperti angkutan udara, bensin, ikan kembung, apel, dan jeruk nipis/limau, dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,13 persen (mtm), -0,05 persen (mtm), - 0,03 persen (mtm), -0,02 persen (mtm), dan -0,01 persen (mtm).

Selanjutnya, dari tiga kota pengukuran inflasi di Provinsi NTT, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi dicatat oleh Waingapu sebesar 1,16 persen (mtm), diikuti oleh Kota Kupang sebesar 1,00 persen (mtm) dan Maumere sebesar 0,92 persen (mtm).

Kemudian, tingkat kesejahteraan masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan. 

NTP Provinsi NTT pada Bulan Januari 2023 tercatat sebesar 95,56, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 95,61.

Baca juga: Anggota Polres Lembata Diduga Selundupkan 1 Ton BBM Ditangani Paminal Polda NTT

Penurunan NTP ini didorong oleh turunnya NTP subsektor hortikultura dari 101,73 menjadi 101,67 dan sektor tanaman perkebunan rakyat dari 90,83 menjadi 90,31. 

NTP yang tercatat di bawah indeks 100 mengindikasikan bahwa harga bahan baku yang dibayar oleh petani untuk produksi lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima dari penjualan produk ke depan. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved