Berita Ngada
Cek Fakta Dugaan Kasus Penculikan Anak di Bajawa, Kabupaten Ngada
Informasi terbaru, kasus penculikan anak kembali terjadi di Kabupaten Ngada, menimpa salah satu pelajar SDI Bobou
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Patrianus Meo Djawa
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Isu penculikan anak belakangan cukup marak beredar. Masing - masing wilayah di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, hampir mempunyai cerita berbeda tentang kasus penculikan anak hingga membuat orang tua dan pihak sekolah resah.
Informasi terbaru, kasus penculikan anak kembali terjadi di Kabupaten Ngada, menimpa salah satu pelajar SDI Bobou bernama Kristian Paju (12).
Kabar ini dibenarkan Kapolres Ngada, AKBP Padmo Arianto, S.I.K, melalui Kasi Humas Polres Ngada, Iptu Sukandar.
Dari keterangan Kristian Paju kepada polisi dikisahkan bahwa Kristian baru saja lolos dari upaya penculikan yang dilakukan oleh dua orang yang tak dikenal kenal dengan menggunakan mobil kijang super berwarna biru, pada Kamis 9 Februari 2023, kemarin.
Baca juga: Kepsek SD Inpres Pelibaler di Sikka Akui Isu Penculikan Anak Tidak Benar dan Minta Maaf
Menurut Kristian kepada Polisi, kejadian ini bermula ketika Kristian Paju sedang berjalan kaki menuju ke sekolahnya sekira pukul 07:15 Wita.
Tepat didepan Gudang Semen Toko Kurniawan, satu unit mobil kijang super berwarna biru tiba - tiba berhenti didekat Kristian kemudian bertanya kepada Kristian tentang nama seseorang yang tak dikenali Kristian.
Disaat itu, Kristian langsung dibekap dan dimasukkan kedalam mobil lalu dibawa pergi.
Baru sekitar 800 meter dari depan Toko Kurniawan, mobil yang membawa Kristian itu berhenti karena dua orang penculik sedang menerima telepon dari seseorang sambil tertawa.
Disaat itu, diam - diam Kristian keluar dari mobil kemudian bersembunyi di tepi jurang sebelum akhirnya Kristian keluar dari persembunyiannya dan berlari ke arah perkebunan kopi dan ditemukan oleh pelajar SMK Sanjaya Bajawa bernama Yulius Dakosta Mawo yang kemudian menghantar kembali Kristian ke SDI Bobou, tempat sekolah Kristian.
Namun, dalam faktanya, berdasarkan hasil penyelidikan Satuan Intelkam dan Satuan Reskrim Polres Ngada melalui pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) ditemukan perbedaan informasi antara keterangan Kristian Pajo dengan hasil rekaman CCTV disepanjang jalan yang dilalui korban saat di bawa oleh para penculik.
Dimana tidak ditemukan adanya bukti bahwa kendaraan kijang super berwarna biru yang membawa Kristian Pajo melewati jalur jalan seperti yang diceritakan Kristian Pajo kepada Polisi.
Namun sebaliknya, bukti rekaman CCTV menampilkan Kristian Pajo justru sedang berjalan kaki seorang diri.
Dengan adanya bukti rekaman CCTV tersebut, Kristian Pajo kepada Polisi baru mengakui kalau penculikan itu hanya dijadikan alasan agar dirinya tak dimarahi oleh guru dan orangtuanya karena sering terlambat dan tak masuk sekolah.
Hal itu dikuatkan lagi dengan keterangan Kepala SDI Bobou kepada Polisi bahwa Kristian Pajo memang kerap tak masuk sekolah dan juga kerap meninggalkan sekolah sebelum pelajaran usai alias membolos.
Dugaan Kasus Penculikan Anak di Bajawa
Cek Fakta Dugaan Kasus Penculikan Anak di Bajawa
TribunFlores.com terkini
Dandim Ngada Tinjau Jembatan Pomakeke yang Putus Akibat Banjir di Aeramo Nagekeo |
![]() |
---|
Masyarakat Kabupaten Ngada Apresiasi Pelayanan Paspor "Jempolan Bajo" |
![]() |
---|
Kadis Dukcapil Ngada Relakan Punggung untuk Pasutri Tanda Tangan Dokumen Kependudukan |
![]() |
---|
HUT Tribun Flores ke-1, Bupati Ngada: Tribun Flores Terus Bekerja dan Berkarya |
![]() |
---|
Daftar 6 Kabupaten di NTT Zona Merah Pelayanan Publik, Termasuk Ngada dan Nagekeo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.